Menurut
sejumlah saksi mata, mobil pick up warna putih pelat merah terlihat Rabu (10/6)
malam, dipergunakan beberapa pekerja mengangkut baliho Max Lomban. "Saya
lihat pemasangan baliho di persimpangan Kelurahan Danowudu menuju Kelurahan
Tewaan atau ke kantor Camat Ranowulu menggunakan mobil warna putih bertuliskan
Tata Ruang pada Rabu (10/6/2015) pukul 22.00," tutur Jerry Abutan, warga
Kelurahan Donowudu kepada Tribun Manado,
Kamis kemarin.
Kamis kemarin.
Lanjut
pria yang membuka warung kopi dan pisang goreng tak jauh dari lokasi pemasangan
baliho, penggunaan mobil dinas tidak diperbolehkan. Fasilitas milik pemerintah
tidak boleh dipergunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan politik.
"Ya, namanya calon wali kota harus memakai milik pribadi atau punya
sendiri untuk memasang atribut baliho, bukannya pakai kendaraan milik
pemerintah," katanya.
Jerry
menilai harusnya tim sukses tahu mengatur mana urusan pemerintah dan politik.
"Kalau sudah seperti itu tanda-tanda bakal tidak jadi sebagai calon wali
kota Bitung,"
tukasnya.
Jan
K, warga lainnya yang secara kebetulan melintas, mengaku melihat sendiri
pemasangan baliho Max Lomban, pukul 21.30 menggunakan mobil pick up bertuliskan
Grace dan Tata Ruang berwarna putih. "Yang saya tahu kalau mobil itu sering
digunakan untuk memperbaiki lampu jalan, penerangan dan lainnya. Kenapa
sekarang sudah dipakai untuk memasang baliho calon wali kota," kata warga
Lingkungan I, Kelurahan Apela I, Kecamatan Ranowulu.
Menurut
Jan, peristiwa itu diketahui saat melintas dari Apela menuju Pinokalan. Ia
bersama rekan-rekan di dalam mobil berhenti dan sempat mengabadikan lewat foto
pada ponsel. Mereka pekerja sempat ketahui, sehingga Jan Cs memilih pergi.
"Hasil fotonya tidak bagus karena ambil gambar diam-diam, pokoknya kami tidak
bohong benar adanya pemasangan baliho itu menggunakan mobil pemerintah,"
tukasnya.
Steven
Tuwaidan, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bitung,
mempertanyakan baliho siapa yang dipasang menggunakan mobil grace milik dinas
yang dipimpinnya. Saat dijelaskan, dia mengaku akan menelusuri dan melakukan
pengecekan terhadap informasi mobil grace dipergunakan untuk pasang baliho
milik Lomban. "Benar itu, mobil pemerintah? Saya belum tahu, nanti saya konfirmasi,"
kata Tuwaidan.
Mocthar
Parapaga, tim pemanangan Lomban yang dikonfirmasi lewat sambungan telepon tadi
malam, mengaku tidak tahu. Mantan anggota DPRD Bitung periode
2004-2009 dari fraksi PDIP awalnya mengatakan akan cek. "Memang informasi
ada pasang baliho di tempat itu. Artinya kalau ada foto jelas bagus untuk
membuktikan benar tidaknya," kata Mocthar.
Pihaknya
akan melakukan pengecekkan kebenaran informasi tersebut. "Saya sudah
telepon mereka yang memasang katanya tidak pakai mobil yang dimaksud,"
ucap Mocthar saat dihubungi kedua kalinya.
Lomban
yang dihubungi melalui ponselnya, mengaku sedang dinas luar daerah. Calon wali
kota yang mendaftar di PKPI ini membenarkan ada kegiatan pemasangan baliho. Ia
membayar pekerja dan menyewa kendaraan. "Saya bayar untuk pasang
baliho," ujarnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar