
Seperti yang dialami warga desa Pintu Kota Kecil, Kelurahan Batu
Kota, Kecamatan Lembeh Utara Bitung. Sudah puluhan tahun warga disini
belum bisa menikmati fasilitas listrik seperti warga lain yang ada di
kota Bitung.
"Saya sudah puluhan tahun tinggal disini. Bahkan anak-anak saya sudah
menikah semua, tetapi hingga sekarang kami belum menikmati fasilitas
listrik," ungkap Yermince, warga desa Pintu Kota Kecil lingkungan II.
Dengan suami hanya berprofesi nelayan dengan pendapatan minim,
Yermince mengaku cukup berat jika harus membeli tujuh liter bensin
setiap minggu untuk nyalakan genset.
"Setiap hari saya hanya mampu beli satu liter bensin untuk nyalakan
genset. Itupun hanya bertahan selama dua jam, setelah itu gelap gulita.
Memang satu minggu bensin dibeli tujuh liter, tetapi dengan percaharian
hanya nelayan, kadang ada ikan kadang tidak, susah juga, " tuturnya.
Yermince hanya bisa berharap akan ada perhatian lebih serius dari
pemerintah kota Bitung untuk warga kecamatan Lembeh Utara, terutama desa
Pintu Kota Kecil.
"Kalau kecamatan lain di Bitung boleh nikmati fasilitas listrik,
kenapa kami disini sudah sekian lama menunggu belum juga menikmati
fasilitas yang sama. Semoga pemerintah boleh mendengarkan harapan warga
disini. Kami sangat membutuhkan listrik," harapnya.
Nimet, ketua RT 04 Kelurahan Batu Kota, Lembeh Utara menuturkan
sebanyak 70 KK di wilayah ini memang belum terlayani fasilitas
listrik."Warga hanya mengandalkan penerangan dari lampu tempel dan
listrik dari genset, itupun sangat terbatas," jelasnya.
Bahkan diakuinya, Walikota dan Wakil Walikota Bitung yang menjabat
saat ini belum pernah sekalipun mengunjungi desa ini."Besar harapan kami
ada perhatian pemerintah untuk warga disini. Kami pun ingin menikmati
fasilitas yang sama seperti yang dinikmati warga Bitung lainnya, semoga
harapan kami ini didengar pak Walikota dan Wakil Walikota Bitung,"
tandasnya. (manado.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar