SMPN 7 Bitung dan SMA Katolik Don Bosco Bitung. Pasalnya Gita Kaheke (17) seorang pemain SMPN 7 Bitung yang berpotongan rambut dan sikapnya bergaya lelaki (tomboi), ia bermain bak seorang pria.
"Sama dengan laki-laki dia pe ba pukul (sama dengan pria smash bola yang dilakukan)," kata penonton. Teriakan histeris dan kagum terus tersaji saat Gita hendak melakukan smash ke bidang lawan.
"Kencang sekali pukulannya," kata Robby seorang penonton yang antusias menyaksikan aksi-aksi dari Gita. Gita yang diwawancarai usai pertandingan mengatakan, menggeluti olah raga Voli sudah sejak kecil, berkat dukungan keluarga Gita bisa menampilkan teknik dan pukulan yang bagus. "Latihan keras dan serius kuncinya," kata Gita. Lanjut wanita yang merupakan lulusan sekolah yang dibelanya pada pertandingan kemarin, melihat pertandingan bola voli banyak diperlombakan. Ia berharap voli di Bitung tercipta atlet-atlet yang andal. "Tentunya untuk nama harum kota Bitung," tambahnya.
Namun sayangnya dibalik kegemilangannya dalam bidang bola voli Gita kita sudah tidak lagi melanjutkan studinya ke tingkat lanjut, pasalnya setelah lulus SMA Gita kini mengganggur. "Sudah tidak lanjut sekolah karena tidak ada biaya," tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Pemuda dan olahraga Michael Sondakh kegiatan ini selain dalam rangka memperingati empat tahun kepemimpinan Wali Kota dan wakil Wali Kota Bitung, juga sebagai program Dispora yang baru saja melebur menjadi dinas baru. "Untuk tim ada 8 SKPD, 10 instansi, perusahan tiga, perbankan satu dan sekolah 12 yang ikut," urainya. Sementara untuk jumlah pemain tercatat ada 519 atlet putra dan putri yang turut mensukseskan tiga cabang olahraga yang dipertandinganya. "Biayanya upaya panitia, pihak ketiga dan sponsor," tukasnya.tribunmanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar