Besok Kamis (19/2/2015) seluruh umat Tridharma di Kota Bitung bakal merayakan tahun baru Sin Cia Imlek 2566 dengan lambang kekuasaan sio Kambing, Rolly Ciwulusan Rohaniawan Klenteng Seng Bo Kiong menyampaikan menyambut tahun baru Imlek seluruh umat Tridharma sudah melakukan persiapan-persiapan mulai dari Tang Sin atau Roh Suci Menghadap Tuhan hingga H-1 sebelum tahun baru Imlek merupakan tahun penghuyung Imlek.
"Di tahap ini seluruh umat Tridharma melakukan bakti kepada leluhur di rumah masing-masing dan sebentar malam sekitar pukul 10 malam akan melaksanakan sembahnyang menyambut tahun Baru Sin Cia Imlek 2566," tutur Rolly saat diwawancarai Tribun Manado Rabu (18/2) kemarin.
Lanjutnya di hari kedua tahun yang baru umut Tridharma juga kembali akam melakukan sembahyang memohon berkah kepada dalam usaha dan mata pencaharian disemua sektor. "Karena tuhan telah tentukan semua berkah di tahun baru Cina," tambahnya.
Dijelaskannya dalam tahun baru Imlek yang akan jatuh pada besok (hari ini), seluruh umat Tridharma di tahun Kambing dilimpahi berkah dan keamanan. "Kami selaku rohaniawan berharap di tahun yang baru dengan lambang kekuasaan Sio Kambing melalui sembahyang syukur kepada Tuhan semua manusia dilimpahi berkah, seperti figur Sio Kambing yang penuh belas kasihan, ulet, tabah dan penuh pengertian," Rolly menandaskan.
Sementara itu Hanny Sondakh Wali kota Bitung menyampaikan ucapan selamatnya kepada warga Tionghoa yang ada di Kota Bitung dalam perayaan Tahun baru Imlek. "Dengan perayaan imlek ini mari kita jadikan tahun yang baru sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi," tutur Sondakh.
Ditempat terpisah di pusat kota Bitung yang berjejer bangunan toko-toko hanya satu toko yang nampak menjajakan asesoris dan hiasan bertemekan Imlek serba warna merah, mulai dari lampion, lampu hias, gantungan, payung, pakaian anak dan dewasa, emplop angpao serta hiasan lainnya terpampang didepan toko Evand.
"Menjual ini baru dimulai pada tahun 2014 karena sebagai keturunan tionghoa yang sudah menganut agama Kristen tetap menjaga budaya dan agama yang didasari oleh Undang-undang," tutur Co Handry Galag (65) pemilik toko Evand.
Menurutnya tradasi menjual barang khas Imlek selain dalam rangka tahun baru Cina, karena perkembangan Budaya Tionghoa di Bitung setiap menjelang Imlek harus terus dilestarikan dengan didasari kedamaian dan hati suci, sejahtra serta bantu dukung program pemerintah Kota Bitung khususnya Indonesia.
"Makna Imlek sendiri buat kami setiap tahun ada kemajuan masyarakat sudah mengerti akan tahun baru Imlek karena tahun-tahun sebelum masih terpengaruh dengan nuansa politik," kata dia sembari menambahkan keberadaan jualan khas Imlek dibanding tahun kemarin mengalami banyak peningkatan pembeli yang menariknya pembeli yang paling banyak datang dari mereka yang bukan menganut agama Konghucu. "Yang membeli bukan hanya orang Cina atau yang merayakan Imlek tapi kebanyakan dari luar kepercayaan Konghucu. Karena asesoris dan semua yang berbau Imlek semuanya menarik untuk digunakan dan dipajang di rumah. Memang saat pertama menjual ini sempat ragu karena banyak pendatang dari luar yang keturunan Cina dan merayakan Imlek sempat belum dapat tau nanti dikasi info dari warga baru mereka tau dan datangg beli," tukasnya.tribunmanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar