BITUNG - Berbagai respons disampaikan warga
disekitar lokasi pembangunan proyek Mixed-use oleh PT Pasir Berlian, pasca
penandatangan perjanjian kerja sama di gedung balai pertemuan umum (BPU) kantor
walikota Bitung
antara Hanny Sondakh selaku Wali kota Bitung dan Drs
Theo L Sambuaga selaku president Lippo Gruop.
Menurut Oksin Tampilang
warga yang tinggal diseputaran Lapangan Maesa Kelurahan Bitung Barat I
Kecamatan Maesa Kota Bitung dengan adanya proyek pembangunan Rumah sakit, sekolah
dan mall pihak pengembang harus memperhatikan warga disekitar khususnya yang
ada di seputaran lapangan Maesa.
"Mengenai jalan atau
akses menuju rumah warga harus diperhatikan karena saat ini kondisinya
memprihatinkan, harus diperbaiki untuk mengantisipasi kalau terjadi kebakaran
akan sulit kalau tidak ada akses jalan bagi warga seputar lapangan Maesa,"
ujar Oksin Selasa (2/6) kemarin.
Secara umum sebagai mendukung
penuh pembangunan di Lapangan Maesa yang sangat bersejarah bagi warga sekitar,
karena tempat itu sering dijadikan fasilitas olahraga dan tempat pelaksaan kegiatan-kegiatan
lainnya.
"Kami harap perusahan
rekrut warga sekitar, jangan orang dari luar yang baru di Kota Bitung terus
mereka yang dipekerjakan," tukasnya.
Sementara itu bagi Rocky Oroh
aktivis buruh di Kota Bitung rencana pembangunan sejumlah fasilitas publik di
lapangan Maesa sebenarnya hal itu sangat disayangkan.
"Pemko Bitung lambat
ambil lahan itu. Sarana rekreasi atau ruang terbuka hijau kurang di Bitung, dengan
adanya lapangan Maesa sudah menjadi historis kota hanya saja apa daya,
kerinduan masyarakat tinggal keinginan," kata Oroh.
Menurutnya jika memang akan
ada pembangunan silahkan saja dan jangan hanya sampai diwacana atau perencanaan
pembangunan jangan sampai merugikan atau ada yang dirugikan terlebih warga
sekitar.
"Pegelola wajib
menyediakan sarana jalan antara pemukiman warga dan lokasi usaha, karena
disamping lokasi rumah-rumah warga bertumpuk, utamakan pekerja lokal
stempat," tandasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar