Kamis, 03 Desember 2015

Dit Polair Polda Sulut Terus Buru 6 Pelaku Pembajak Kapal MT Rehobot


Direktorat Polisi Air atau Dit Polair Polda Sulut terus memburu enam pelaku pembajak Kapal MT Rehobot yang masih buron masing-masing, YSB alias Batunan, PD alias Pend, LU alias Una, LD alias Dulah, FR alias Rompas serta LB alias Budu.


“Mereka masih dalam pengejaran. Kita terus berupaya untuk mencari dimana tempat persembunyian mereka. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini mereka bisa kita tangkap,” terang Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik, Minggu (23/08/2015) malam, melalui telepon selulernya.

Ditambahkannya, peran para pelaku pasca membacak Kapal MT Rehobot yakni, satu nakhoda, satu kepala kamar mesin atau KKM serta empat lainnya bekerja sebagai anak buah kapal atau ABK.

“Jadi Batunan adalah nahkodanya, Pend KKMnya sedang, Una, Dulah, Rompas dan Budu adalah ABKnya. Mereka terus kita buru. Anggota pun telah disebar untuk mencari keberadaan para pelaku,” tuturnya.

Selain enam pelaku tambah Damanik, pihaknya juga akan meringkus Danielo Wangkanusa warga negara Philipina yang memesan BBM kepada Mustafa Aly ke Kota Bitung.

“Namun karena dia (Danielo, red) adalah warga negara Philipina jadi kita akan berkordinasi dengan polisi Philipina untuk meringkusnya. Ya, kemungkinan dia akan ditahan di Philipina dan menjalani sidang di sana,” jelas Damanik. 

Seperti yang sudah diberitakan Cybersulutnews.co.id, Dit Polair Polda Sulut, Selasa (11/08/2015), kembali meringkus tiga orang pelaku pembajakan Kapal MT Rehobot. Ketiga pelaku masing-masing, Mustafa Aly alias Boy alias LA Ade, Machmud Manoppo alias Mud serta Alko Pangkey alias Tole.

Pelaku pembajakan diringkus anggota Dit Polair Polda Sulut di tempat persembunyian Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Selanjutnya digiring ke markas Dit Polair Polda Sulut untuk menjalani pemeriksaan.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan terungkap, perbuatan pembajakan Kapal bermuatan 1.100 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar direncanakan Mustafa Aly.

“Jadi aktor pembajakan tersebut adalah Mustafa Aly. Dia (Mustafa Aly, red) adalah penghubung ke pembeli dari Philipina. Sedang Machmud Manoppo adalah kordinator lapangan dalam aksi pembajakan. Untuk Alko Pangkey sendiri hanya bekerja sebagai ABK,” terang Kapolda Sulut, Brigjen Pol Wilmar Marpaung.

Ditambahkan Marpaung, penangkapan tiga pelaku itu berdasarkan pengakuan dari empat rekan yang sudah lebih dulu diamankan Dit Polair yakni, Pither Bara alias Joko, Rusdi Taena alias Udi, La Sae alias Sae serta Yance Soda alias Akang.

“Empat orang ini telah menjalani sidang. Mereka dikenakan undang-ungang sesuai pasal 439 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1e jo pasal 56 KUH Pidana,” ungkap Marpaung.

Seperti informasi yang diperoleh Cybersulutnews.co.id, kejadian pembajakan itu terjadi pada 29 Januari 2015, sekitar jam 23.00 Wita. Kala itu Kapal Rehobot sedang berlayar dengan muatan BBM jenis solar sebanyak 1.100 ton dari Kota Bitung menuju Gosowong Halmahera.

Tepat di posisi perairan belakang pulau Lembeh Kota Bitung, sebuah perahu jenis long boat tanpa nama sandar dilambung kiri kapal. Sebanyak delapan orang laki-laki bertopeng kemudian naik ke atas Kapal Rehobot kemudian menyandra ABK dan kep Kapal.

Ketika menguasai kapal, para pembajak kemudian membawa kapal menuju Philipina. Sedangkan para ABK besok malamnya diturunkan di laut ZEE menggunakan Life Craf atau sekoci penolong. Sementara, muatan 1.100 ton solar diserahkan ke Danielo Wangkanusa selaku pemesan. cybersulutnews.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar