Lama
tak terdengar penyelesaian khusus pembajakan kapal tengker MT Rehobot GT 700
yang menggangkut 1.100 KL Bbm jenis Solar pada penghujung bulan 28 Januari
2015, ternyata sudah masuk pada tahap II. Dit Polair Polda Sulut telah
menyerahkan berkas dan tersangka serta barang bukti ke Kejaksaan Tinggi
(Kajati) Sulut, Rabu (6/5/2015).
Dijelaskannya
tersangka yang diserahkan berjumlah empat orang dari 13 tersangka yang diduga
terlibat dalam kasus pembajakan kapal milik PT Berkat Rehobot, serta dokumen
barang bukti yang wujudnya masih ditampatkan di mako Dit Polair Polda Sulut di
Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Bitung. "Tersangka lainnya sudah
kami kantongi identitasnya dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut,"
tambahnya.
Adapun
keempat tersangkat yang diserahkan ke Kajati masing-masing YS alias Akang alias
Ance (47) dan SO alias Sae (44) warga Kelurahan Papusungan Lembeh Selatan yang
berperan sebagai pembawa Perahu. RT alias Udi (40) warga Kelurahan Petaten
kampung unyil sebagai driver mobil Avansa yang dipergunakan para pelaku dan
PB
alias Joko (58) warga Bakikpapan satu di antara tiga otak pembajakan kapal.
"Kami
juga ikut menyerahkan satu unit long boat fiber warna Biru nomor 14 panjang 8,5
meter dan leber 1,3 meter, satu unit mesin tempet jenis Yamaha Enduro 40 PK
warga Abu-abu, satu unit perahu taksi KM Harapan Baru GT 4 dan satu unit mesin
Yamaha 40 PK," urainya.
Proses
tahap II sendiri berlangsung dengan baik, para tersangka dibawa menggunakan
satu mobil pribadi dan dua mobil penyidik di Polair dikawal ketat oleh seorang
Provost Dit Polair Polda Sulut.
Lanjutnya,
dua dari empat tersangka yang diserahkan ke Kajati Sulut sempat melarikan diri
ke Jakarta dan bersembunyi ditempat persembunyiannya, mereka adalah RT alias
Udi (40) dan PB alias Joko (58). Dari hasil penyelidikan aksi yang dilakukan
mafia pembajakan kapal Tengker ini sudah terencana dan terorganisir dengan
baik, terbukti dari pengakuan tersangka aksi tersebut sudah ketiga kalinya
direncanakan.
"Aksi
pertama pada akhir Desember tahun 2014 urung terjadi karena satu di antara
mesin perahu jatuh ke air, percobaan kedua kapal yang hendak dibajak keburu
keluar dari Bitung pagi hari dan baru di kesempatan ketiga berhasil melakukan
aksinya," katanya. Ia menambahkan rencananya kapal yang kini masih berada
di Filipina lokasi ditemukan tepatnya di perairan Mati City Davao Oriental
berjarak sekitar 150 m dari daratan, kapal tersebut hendak dibawa ke daerah
Kucing Malaysia berikut isinya.
sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar