Kekerasan terhadap insan jurnalis
terjadi pasca Pilkada Kota Bitung, Sulawesi Utara. 2 orang wartawan menjadi
korban kekerasan saat meliput protes saksi TPS yang honornya belum terbayar,
dari Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor Urut 2, Stefan Pasuma dan Mario
Karundeng, pada
Kamis, 10/12/2015.
Kejadian bermula saat 3 orang
wartawan, yakni Jefry Wuisan (Kawanua TV), Andry Anthoni (Metro TV) dan Jemmy
Anis (Kompas TV) mendapat informasi, bahwa ratusan orang saksi TPS Paslon
Stefan Pasuma dan Mario karundeng ribut di sekretariat pasangan nomor urut 2
tersebut. Mereka menuntut kandidat tersebut membayarkan sisa honor saksi,
seperti yang dijanjikan.
” Karena ada keluhan dari masyarakat,
kami meluncur ke sekretariat PAKAR, namun pada saat teman metro tv, Andry
Anthoni mengambil keributan tersebut, seorang anggota tim sukses langsung
melarang mengambil gambar serta merampas kamera liputan,” kata Jurnalis Kompas
TV, Jemmy Anis.
” Lebih tragis lagi,anggota tim sukses
PAKAR, yang namanya Steven, melanjutkan aksinya dengan merampas kamera milik
Jefry Wuisan, Jefry mempertahankan kameranya hingga terluka di bagian hidung,”
tambah Anis.
Kedua wartawan korban kekerasan
tersebut akhirnya melaporkan kasus kekerasan dan menghalang-halangi tugas
jurnalistik ke Polsek Maesa. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sulawesi
Utara, Amanda Komaling mengecam aksi kekerasan terhadap profesi jurnalistik.
Rencananya para wartawan akan menggelar aksi damai di Mapolres Bitung, pada
Jumat 11/12/2015. sumber:bitungnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar