Jumat, 04 Desember 2015

Petugas Bersenjata Dapati Kapal Ikan Bawa Bahan Peledak





Sejumlah personel berseragam hitam-hitam lengan dan celana panjang dengan topi coklat terbalik membawa senjata laras panjang nampak menaiki sebuah kapal ikan warna biru yang sedang berlayar di perairan selat Lembeh, mereka mendekat di kapal menggunakan searider.
Selidik punya selidik personil itu adalah URCL Badan keamanan
Laut (Bakamla) yang keluar dari 'sarang' KN Singa Laut 4802 tengah memperagakan, simulasi latihan pengawasan dan monitoring di perairan Laut Sulawesi dan Bitung menggunakan saran teknologi informasi dan pengembangan sistem analisa hasil pantauan (Aissat) maupun sarana pemantauan.
Tim URCL Bakamla melakukan pengeledahan dan pemeriksaan diatas kapal, stelah melakukan pemeriksaan dan pengecekan kapal sejumlah awak dibawa menggunakan Searider sambil mendapat pengawalan ketat ke KN Singa Laut untuk pemeriksaan dokumen kapal.
Diatas kapal bernama KM Samudera Jaya Raya 2 terdapat enam orang awak didapati melakukan pelanggaran atau multi crime pada Rabu kemarin.
"Jadi dari hasil pemeriksaan tim URCL selain tidak memiliki dokumen lengkap kapal ikan ini melakukan multi crime seperti tak ada izin tangkap ikan, bahan peledak (Handak), minuman keras dan menyelumdupkan senjata serta narkoba," tutur Kepala Bakamla RI Laksama Madya Maritim AD Mamahit kepada Tribun Manado Kamis kemarin.
Kegiatan latihan itu merupakan hal yang rutin dilakukan Bakamla RI, untuk penanggulangan masalah low infrosment menganani keamanan dan keselamatan di laut. Dalam simulasi kemarin pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada kapal ikan yang dicurigai melakukan penyelundupan, dikejar saat didapat dilakukan pemeriksaan dan didapati benar melakukan penyelundupan multi crime. "Proses seperti ini yang disiapkan secara berlanjut. Ada pula mengenai keselamatan di laut ada kapal atau perahu tenggelam Bakamla melakukan pertolongan," tambahnya.
Menurutnya latihan seperti itu sangatlah penting karena di wilayah alur keselamatan laut (Alki) 2 merupakan wilayah perairan laut yang alur pelayaran padat. "Sulawesi utara berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina dan Malaysia sehingga perlu antisipasi agar tidak ada penyelundupan," jelasnya. Selain itu Bakamla RI sebagai Satgas anti Ilegal Fishing terus memerangi yang namanya pencurian ikan di laut Indonesia sesuai perpres 115.
"Kasus-kasus ilegal di perairan saat ini semakin kompleks, seperti simulasi latihan dalam satu kapal ikan ternyata bukan hanya satu pelanggaran melainkan lebih. Sehingga sangat perlu anti transnasional crime hadapi permasalahan terisme, bajak laut dan penyelundupan seperti senjata, narkotika, barang dan minuman keras yang sedang marak," tegasnya.
Kata Mamahit inti dari latihan yang dilakukan dengan keberadaan sara erly warning sistem atau sistem peringatan dini bisa dapat informasi keberadaan kapal dan perahu di laut mengangkut barang-barang ilegal. Deputi Operasi Bakamla RI Laksama Pertama Wuspo Lukito menambahkan latihan itumelibatkan KN Singa Laut 4802, Katamaran 1206 milik Bakamla RI danKM Samudera Jaya Raya 2 menjadi kapal yang melakukan penyelundupan.
Menghadapi pelaksanaan pilkada serentak di seluruh Indonesia, membuat masyarakat terfokus di kegiatan itu. Dengan kondisi itu dimanfaatkan oleh orang atau kelompok tertentu mengambil keuntungan baik ekoni dan politik. Terinformasi banyak terjadi penyelundupan melalui Selat Lembeh.
"Bakamla yang sesuai tugas dan fungsinya menerima informasi dari intelegen akan melakukan penyelundupan, Bakamla langsung sigap terima info itu perintahkan Deputi Opslat Bakamla dan Kepal Zona Maritim Tengah utk mengantisipasi penyelundupan sambil siapkan aset-aset Bakamla dan Polri dalam hal ini Polair guna interdiksi, intersepsi dan penindakan," jelasnya.
Lewat pantauan deteksi sistem Monitoring dan Analisa (Monitoring) kantor Pusat Marabahaya Bakamla diperoleh info melalui analisa bahwa KM Samudera Jata 2 masuk ke perairan Bitung (2/11). Bakamla langsung melakukan intersepsi dan penindakan untuk pastikan kapal yang dicurigai dgn kerahkan satuan penindak dari Bakamla (URCL) dan Polair Polda Sulut.
"Selain tugas dan fungsi Bakamla mengani ilegal Fishing di laut, bertugas juga mencegah pengelundupan senjata teroris dan lainnya," tukasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar