
Sejumlah personel berseragam hitam-hitam lengan dan
celana panjang dengan topi coklat terbalik membawa senjata laras panjang nampak
menaiki sebuah kapal ikan warna biru yang sedang berlayar di perairan selat
Lembeh, mereka mendekat di kapal menggunakan searider.
Selidik punya selidik personil itu adalah URCL Badan
keamanan
Laut (Bakamla) yang keluar dari 'sarang' KN Singa Laut 4802 tengah
memperagakan, simulasi latihan pengawasan dan monitoring di perairan Laut
Sulawesi dan Bitung
menggunakan saran teknologi informasi dan pengembangan sistem analisa hasil pantauan
(Aissat) maupun sarana pemantauan.
Tim URCL Bakamla
melakukan pengeledahan dan pemeriksaan diatas kapal, stelah melakukan
pemeriksaan dan pengecekan kapal sejumlah awak dibawa menggunakan Searider
sambil mendapat pengawalan ketat ke KN Singa Laut untuk pemeriksaan dokumen
kapal.
Diatas kapal bernama KM Samudera Jaya Raya 2 terdapat
enam orang awak didapati melakukan pelanggaran atau multi crime pada Rabu
kemarin.
"Jadi dari hasil pemeriksaan tim URCL selain tidak
memiliki dokumen lengkap kapal ikan ini melakukan multi crime seperti tak ada
izin tangkap ikan, bahan peledak (Handak), minuman keras dan menyelumdupkan
senjata serta narkoba," tutur Kepala Bakamla RI
Laksama Madya Maritim AD Mamahit kepada Tribun Manado Kamis kemarin.
Kegiatan latihan itu merupakan hal yang rutin dilakukan Bakamla RI, untuk
penanggulangan masalah low infrosment menganani keamanan dan keselamatan di
laut. Dalam simulasi kemarin pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada kapal ikan
yang dicurigai melakukan penyelundupan, dikejar saat didapat dilakukan
pemeriksaan dan didapati benar melakukan penyelundupan multi crime.
"Proses seperti ini yang disiapkan secara berlanjut. Ada pula mengenai
keselamatan di laut ada kapal atau perahu tenggelam Bakamla
melakukan pertolongan," tambahnya.
Menurutnya latihan seperti itu sangatlah penting karena
di wilayah alur keselamatan laut (Alki) 2 merupakan wilayah perairan laut yang
alur pelayaran padat. "Sulawesi utara berbatasan langsung dengan negara
tetangga Filipina dan Malaysia sehingga perlu antisipasi agar tidak ada
penyelundupan," jelasnya. Selain itu Bakamla RI
sebagai Satgas anti Ilegal Fishing terus memerangi yang namanya pencurian ikan
di laut Indonesia sesuai perpres 115.
"Kasus-kasus ilegal di perairan saat ini semakin
kompleks, seperti simulasi latihan dalam satu kapal ikan ternyata bukan hanya
satu pelanggaran melainkan lebih. Sehingga sangat perlu anti transnasional
crime hadapi permasalahan terisme, bajak laut dan penyelundupan seperti
senjata, narkotika, barang dan minuman keras yang sedang marak," tegasnya.
Kata Mamahit inti dari latihan yang dilakukan dengan
keberadaan sara erly warning sistem atau sistem peringatan dini bisa dapat
informasi keberadaan kapal dan perahu di laut mengangkut barang-barang ilegal.
Deputi Operasi Bakamla RI Laksama Pertama Wuspo Lukito menambahkan latihan
itumelibatkan KN Singa Laut 4802, Katamaran 1206 milik Bakamla RI
danKM Samudera Jaya Raya 2 menjadi kapal yang melakukan penyelundupan.
Menghadapi pelaksanaan pilkada serentak di seluruh
Indonesia, membuat masyarakat terfokus di kegiatan itu. Dengan kondisi itu
dimanfaatkan oleh orang atau kelompok tertentu mengambil keuntungan baik ekoni
dan politik. Terinformasi banyak terjadi penyelundupan melalui Selat Lembeh.
"Bakamla yang sesuai tugas dan fungsinya menerima
informasi dari intelegen akan melakukan penyelundupan, Bakamla
langsung sigap terima info itu perintahkan Deputi Opslat Bakamla dan
Kepal Zona Maritim Tengah utk mengantisipasi penyelundupan sambil siapkan
aset-aset Bakamla
dan Polri dalam hal ini Polair guna interdiksi, intersepsi dan
penindakan," jelasnya.
Lewat pantauan deteksi sistem Monitoring dan Analisa
(Monitoring) kantor Pusat Marabahaya Bakamla
diperoleh info melalui analisa bahwa KM Samudera Jata 2 masuk ke perairan Bitung (2/11). Bakamla
langsung melakukan intersepsi dan penindakan untuk pastikan kapal yang
dicurigai dgn kerahkan satuan penindak dari Bakamla
(URCL) dan Polair Polda Sulut.
"Selain tugas dan fungsi Bakamla
mengani ilegal Fishing di laut, bertugas juga mencegah pengelundupan senjata
teroris dan lainnya," tukasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar