BITUNG - Perasaan takut dan kuatir rumahnya bakal
terkena longsor jika datang musim penghujan dikemukakan oleh warga Kelurahan
Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan lingkungan Mariam Manabung.
Kekuatirannya
disampaiikan dalam rapat dengar pendapat (RDP)
dengan Komisi A dan C DPRD
Bitung bersama Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Bitung, Dinas
Pekerjaan umum, pemerintah Kecamatan Lembeh Selatan dan Lurah Batulubang
membahas proyek talud penanggulangan bencana tak kunjung dikerjakan di gedung A
DPRD Bitung, Senin (5/10).
"Jadi
untuk membangun talud yang persis di belakang rumah saya, mereka awalnya
melakukan penggalian tanah sejak tanggal 1 Agustus 2015 dengan jaran 8 meter
dan kedalam 1 meter. Nah anehnya hingga sekarang pengerjaannya pembangunan tidak
dikerjakan sementara sejumlah titik sudah selesai dibangun," keluh Mariam
Senin kemarin.
Kata
Mariam pengerjaan proyek yang terletak di Lingkungan III RT XI tak dikerjakan
membuat seluruh penguhuni rumah merasa was-was dan ketakutan atas ancaman lonsor
yang bisa setiap saat menimpa rumah.
"Bagaimana
tidak takut tinggi bukit yang ada di belakang rumah sekitar enam meter, dan
rumah kami masuk dalam 12 titik pembangunan talud penanggulangan bencana di
Kelurahan Batulubang," ujarnya.
Dia
berjanji jika pembangunan yang memakan anggaran Rp 80 juta tak dikerjakan
dirinya akan terus memperosoalkan, pihaknya sudah sempat melayangkan pertanyaan
pada pelaksanan proyek kontraktor dari CV RR Cahaya Berkat mengenai kepastian
dan kelanjutan pembangunan talud.
"Kata
kontraktor akan ada tahap kedua saat dicek ternyata tidak ada tahap
kedua," tukasnya.
Menariknya,
usai pelaksanaan Rapat dengar pendapat lintas Komisi A dan C DPRD Bitung
bersama Dinas PU dan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung
langsung berinisiatif untuk turun lapangan melakukan pengecekan di Kelurahan
Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan.
Mereka
adalah ketua Komisi A Victor Tatanude dan Luther Lorameng anggota komisi A
serta anggota komisi C Nabsar Badoa dan Keegen Kojoh.
Pihak
dalam keterangannya menyampaikan total anggaran Rp 932 juta lebih untuk
pembangunan talud penanggulangan bencana 12 titik di Kelurah Batulubang
Kecamatan Lembeh Selatan.
"Dalam
laporan 12 titik yang dikerjakan sedangkan masih ada dua titik yang belum
dikerjakan sama sekali. Total Lembeh 21 titik pembangunan talud penanggulangan
bencana, pengerjaan proyek ini CV RR Cahaya Berkat," ujar staf BPBD.
Adapun
dalam RDP yang berlangsung lintas komisi DPRD Bitung mengeluarkan kesimpulan
terkait keluhan warga atas pembangunan talud penanggulangan bencana yang tak
kunjung dikerjakan adalah BPBD koordinasi dengan Dinas PU untuk laksanakan
pekerjaan dua titik dalam perencanaan dibuat secepat mungkin, camat dan lurah
pantau pelaksanaan pengerjaan proyek dan laporkan secara berkala pada instansi
terkait dan penyeliesaian pengerjaan paling lambat satu bulan dari Senin
(5/10).
"Serahkan
data tentang proyek penanggunglangan bencana baik bersumber dari anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan belanja negara (APBN)
ke DPRD bila sampai batas waktu tidak dilaksanakan pengerjaannya DPRD tak segan
melaporkan ke pihak berwajib polisi dan kejaksaan," tukas Victor menutup
rapat. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar