Selasa, 06 Oktober 2015

Proyek Talud Mandek, Warga Lembeh Kuatir Ancaman Longsor



BITUNG - Perasaan takut dan kuatir rumahnya bakal terkena longsor jika datang musim penghujan dikemukakan oleh warga Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan lingkungan Mariam Manabung.

Kekuatirannya disampaiikan dalam rapat dengar pendapat (RDP)
dengan Komisi A dan C DPRD Bitung bersama Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Bitung, Dinas Pekerjaan umum, pemerintah Kecamatan Lembeh Selatan dan Lurah Batulubang membahas proyek talud penanggulangan bencana tak kunjung dikerjakan di gedung A DPRD Bitung, Senin (5/10).

"Jadi untuk membangun talud yang persis di belakang rumah saya, mereka awalnya melakukan penggalian tanah sejak tanggal 1 Agustus 2015 dengan jaran 8 meter dan kedalam 1 meter. Nah anehnya hingga sekarang pengerjaannya pembangunan tidak dikerjakan sementara sejumlah titik sudah selesai dibangun," keluh Mariam Senin kemarin.

Kata Mariam pengerjaan proyek yang terletak di Lingkungan III RT XI tak dikerjakan membuat seluruh penguhuni rumah merasa was-was dan ketakutan atas ancaman lonsor yang bisa setiap saat menimpa rumah.

"Bagaimana tidak takut tinggi bukit yang ada di belakang rumah sekitar enam meter, dan rumah kami masuk dalam 12 titik pembangunan talud penanggulangan bencana di Kelurahan Batulubang," ujarnya.

Dia berjanji jika pembangunan yang memakan anggaran Rp 80 juta tak dikerjakan dirinya akan terus memperosoalkan, pihaknya sudah sempat melayangkan pertanyaan pada pelaksanan proyek kontraktor dari CV RR Cahaya Berkat mengenai kepastian dan kelanjutan pembangunan talud.

"Kata kontraktor akan ada tahap kedua saat dicek ternyata tidak ada tahap kedua," tukasnya.

Menariknya, usai pelaksanaan Rapat dengar pendapat lintas Komisi A dan C DPRD Bitung bersama Dinas PU dan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung langsung berinisiatif untuk turun lapangan melakukan pengecekan di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan.

Mereka adalah ketua Komisi A Victor Tatanude dan Luther Lorameng anggota komisi A serta anggota komisi C Nabsar Badoa dan Keegen Kojoh.

Pihak dalam keterangannya menyampaikan total anggaran Rp 932 juta lebih untuk pembangunan talud penanggulangan bencana 12 titik di Kelurah Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan.

"Dalam laporan 12 titik yang dikerjakan sedangkan masih ada dua titik yang belum dikerjakan sama sekali. Total Lembeh 21 titik pembangunan talud penanggulangan bencana, pengerjaan proyek ini CV RR Cahaya Berkat," ujar staf BPBD.

Adapun dalam RDP yang berlangsung lintas komisi DPRD Bitung mengeluarkan kesimpulan terkait keluhan warga atas pembangunan talud penanggulangan bencana yang tak kunjung dikerjakan adalah BPBD koordinasi dengan Dinas PU untuk laksanakan pekerjaan dua titik dalam perencanaan dibuat secepat mungkin, camat dan lurah pantau pelaksanaan pengerjaan proyek dan laporkan secara berkala pada instansi terkait dan penyeliesaian pengerjaan paling lambat satu bulan dari Senin (5/10).

"Serahkan data tentang proyek penanggunglangan bencana baik bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) ke DPRD bila sampai batas waktu tidak dilaksanakan pengerjaannya DPRD tak segan melaporkan ke pihak berwajib polisi dan kejaksaan," tukas Victor menutup rapat. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar