Suara
drum, bass, simbal, terompet dan belira terdengar padu dan apik di sepanjang
ruang jalan Siswa hingga Sam Ratulangi depan Kantor Wali Kota Bitung, Senin
(10/8).
Inilah
penampilan dari grup drum band dan marching band sejumlah sekolah dasar (SD)
dan sekolah menengah pertama (SMP), kala mengikuti perlombaan drum band dan
marching band di hari terakhir rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT
ke-70 RI.
"Peserta
yang ikut dalam perlombaan ini total ada 15 sekolah, terdiri dari SD 11 dan SMP
4 peserta," tutur Rio Karamoy, Kabid Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Bitung,
Senin kemarin. Mereka di antaranya
SD GMIM 2 Madidir, SD GMIM 28 Papusungan, SD
Min Bitung,
SD Inpres 3/77 Papusungan, SD Katolik 5 Bitung, SD
Katolik 3 Bitung,
SD GMIM 5 Duasudara, SD Inpres 7/75 Madidir, SD Inpres 6/84 Madidir, SD
Cokroaminoto Bitung
dan SD GMIM Batu Putih. Tingkat SMP, SMP Katolik Don Bosco Bitung, SMP
Alhareat Girian, SMP MTS Alheriat Girian dan SMPN 1 Bitung.
"Setiap
memasuki garis akhir masing-masing peserta wajib melakukan display membawakan
lagu-lagu kemerdekaan, daerah, pop dan lagu lainya. Tidak diwajibkan, maksimal
dua sampai tiga lagu yang dibawakan di depan panggung kehormatan," Karamoy
menandaskan.
Pelaksanaan
lomba disaksikan ribuan orang warga Bitung, mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa larut menyaksikan atraksi peserta drum band.
Di antara belasan peserta, penampilan marching band SMP Katolik Don Bosco Bitung menjadi
pusat perhatian. Saat tiba di depan panggung kehormatan, semua mata tertuju
pada Mayoret Marching Band saat beraksi melempar tongkat ke atas.
"Wooooowww,
tinggi skali dia ada lempar (woooo tinggi sekali lemparannya)," koar Rian,
seorang penonton sambil menahan nafas. Oney seorang penonton mengatakan dari
sekian banyak peserta drum band paling bagus penampilannya adalah SMP Katolik
Don Bosco Bitung.
Barisannya rapih teratur dan komposisi ketukan pada alat-alat marching band
tidak asal-asalan. "Mereka sudah pengalaman, apalagi memiliki mayoret yang
mempunyai skill melempat tongkat tinggi ke udara. Itu sangat menakjubkan,"
tukasnya.
Sayangnya,
pelaksanaan lomba ini tidak diikuti peserta dari SMA sederajat. "Ini
namanya pandang remeh. Masakkan kegiatan seperti ini tidak ada peserta dari
SMA," ujar Salmon, warga Pinokalan. Dia berharap dinas terkait dan
pemerintah Kota Bitung
menegur. Menurut Salmon, tindakan ini berarti tidak mendukung program
pemerintah. "Kan sudah disampai-sampaikan sejak jauh-jauh hari, kenapa
tidak ada sekolah SMA yang ikut," sesalnya manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar