Hasil pendataan tim pengembangan pendidikan bekerjasama BASIC CIDA di 8 Kecamatan yang ada di kota Bitung pada tahun 2011 lalu, mendapatkan jumlah anak terlantar dan putus sekolah mencapai 1.398 orang.
Adapun faktor penyebab anak – anak putus sekolah adalah ketergantungan sisi ekonomi keluarga, lingkungan serta banyaknya pungutan yang tidak jelas dari pihak sekolah.
Sehingga sangat ironis dana pendidikan yang di anggarkan dalam APBD sangat besar yakni sebanyak 31 %, nyatanya tak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Sekdakot Drs. Edison Humiang MSi pun dibuat kaget ketika mendengar dari sejumlah wartawan bila data anak terlantar dan putus sekolah di Kota Bitung mencapai ribuan orang.
Menurut Humiang, ini merupakan pekerjaan rumah dan perjuangan baru yang harus di genjot oleh Dinas Pendidikan selaku instansi terkait.
Humiang menegaskan, bahwa anak usia sekolah wajib berada di sekolah meskipun tanpa memakai baju seragam.
Karena untuk pendidikan wajib belajar 12 tahun di Kota Bitung gratis, sehingga tidak ada alasan apapun jika masih terdapat anak – anak yang tidak sekolah.
Diakui Humiang, Kota Bitung adalah Kota Multi Dimensi sehingga tidak bisa di pungkiri bila setiap harinya terjadi penambahan penduduk demikian pula dengan anak – anak terlantar.
Untuk itu, diharapkan peran serta dari orang tua dapat mendorong anak – anak mereka untuk sekolah karena ilmu pengetahuan atau pendidikan sangatlah penting untuk masa depan.
Berdasarkan data yang didapatkan beritasulut.com, jumlah anak terlantar dan putus sekolah di dominasikan oleh Kecamatan Maesa dan Girian. Beritasulut.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar