Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah kota Bitung yang
terletak Kecamatan Aertembaga ternyata telah dikembangkan pemanfaatan gas metan
untuk para pekerja pemilah sampah di TPA.
Pemanfaatan gas metan sendiri baru bersifat terbatas pada
16 rumah yang ditempati para pekerja pemilah sampah di TPA sampah Aertembaga.
Menurut Dumbela gas metan penggunaan gas methane berfungsi untuk mengurangi
dampak pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah.
"Selain itu fungsinya untuk menjaga kelestarian
lingkungan TPA juga bisa diperuntukan sebagai kebutuhan gas untuk memasak bagi
para pekerja pemilah sampah," urainya.
Pemanfaatan dan penggunaan gas methane di TPA sendiri
sudah berlangsung lama. Namun pihak dinas kebersihan belum bisa memperluas
pemanfaatannya di luar rumah para pekerja pemilah sampah.
"Kalau mau dipakai sampai keluar harus ada
perhitungannya menggunakan alat khusus serta produksinya berapa.
Nah kami terkendala pada masih menggunakan sel aktif dan
pembuangan sampah masih sedang saja karena sampah yang dibuang sering bergeser posisinya
jauh berbeda dengan produksi gas methane di TPA yang sampahnya non aktif atau
sudah dalam volume yang banyak sekali," kata dia.
Lanjutnya, mengapa sampah di TPA masih kurang
menghasilkan gas methane karena kalau alat berat keruk sampah-sampahnya posisi
alat yang dipasang untuk memproduksi gas methane ikut berubah.
"Penyalurannya masih teknologi sederhana, pancang
pipa yang telah di beri lobang ditancapkan di tengah-tengah tumpukan sampah. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar