Dirut
Pelni Elfien Goentoro kesal bukan kepalang. Dalam sidak ke KM Tatamailau, Jumat
(23/12/2016), didapatinya sekoci darurat di kapal itu tidak berfungsi. Padahal,
sebelumnya, pihak kapal melaporkan sekoci kapal itu dalam keadaan baik.
"Jadi kalau kapal ini jadi apa - apa, penumpangnya mati semua," kata
dia.
Goentoro
melakukan sidak begitu kapal itu sandar di Dermaga Pelabuhan Bitung Jumat
siang. Ia menaiki kapal saat penumpang turun.
Alhasil ia berdesak - desak dengan penumpang yang turun dan buruh yang
bergegas naik ke atas kapal.
Pihak
kapal memang tidak menduga Goentoto bakal memeriksa sekoci. Sangkaan mereka,
Goentoro hanya akan finish di anjungan yang berada di dek empat. Tak tahunya,
Goentoro lanjut ke tempat sekoci di sisi kanan anjungan.
Wajah
para pengurus kapal pucat pasi kala Goentoro meminta sekoci diturunkan ke laut.
Sejumlah ABK kapal dan tenaga mesin pun dikerahkan untuk menurunkan kapal,
namun seberapa kuat mereka memutar tuas, tetap saja sekoci itu tak bergerak ;
hanya terdengar bunyi klik - klik saja. "Wah kok begini," ujarnya.
Goentoro
mengaku sudah punya firasat sekoci itu
bermasalah meski pihak kapal melaporkan tak ada masalah sekali. Ia memutuskan
mengecek dan ternyata firasat itu benar. "Saya selalu tidak percaya dengan
laporan, saya ingin cek sendiri," ujar dia. Atas kejadian itu, Goentoro
menyimpulkan pihak kapal telah melakukan kelalaian.
Sebut
dia, ada penyakit pandang enteng dari para ABK.
"Semua
anggap remeh karena merasa sudah berpengalaman, seperti kejadian kecelakaan KM
Sinabung, ingat cuaca tak bisa diprediksi, jadi semua harus benar - benar ikut
prosedur," kata dia. Namun Goentoro juga sepakat dengan alasan pihak kapal
bahwa itu kelalaian kontraktor yang mengerjakan sekoci itu. "Ini juga
kelalaian kontraktor," beber dia. Ketika hendak meninggalkan ruang sekoci,
pandangnya tertumbuk pada sebuah AC. Kembali wajahnya keruh. Ia menggelengkan
kepala.
"Waduh
kalau AC seperti ini pasti panas," kata dia. Keterangan pihak kapal bahwa
AC tersebut seperti itu karena dicor saat peresmian membuatnya geleng - geleng
kepala.
"Jangan
terpaku pada seremoni, jika harus diganti ya diganti," kata dia. Goentoro
menegaskan hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi. Dirinya bakal terus
lakukan sidak serta melakukan sejumlah perbaikan. "Kami bertekad
meningkatkan pelayanan," ujarnya.
Menurut
Goentoro, sidak dilakukan untuk melihat dari dekat pelayanan di kapal. Ia
membantah sidak dilakukan setelah kejadian kecelakaan KM Sinabung. "Kami
semua dari jajaran direksi turun melakukan sidak," beber dia. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar