Jelang sore Kapal Motor milik perusahaan Nutrindo berbahan fiber terbalik karena terjangan ombak di Selat Lembeh, Kamis (22/9/2011).
Kejadian bermula saat mesin kapal mati di perairan Selat Lembeh, berkisar jarak kurang lebih dua mil dari dermaga pelabuhan Nusantara.
Anak Buah Kapal Nutrindo, Alrpidi Manambing (37), menuturkan, kejadian saat akan menuju dari Lembeh ke Tanjung Merah, tetapi mesin perahu tiba-tiba mati ada ombak besar diterjang hingga membuat kapal oleng.
"Kapal kami tidak tahan ombak langsung terbalik," katanya kepada Tribun Manado di dermaga Pelabuhan Nusantara, Kamis (22/9/2011).
Untungnya, dalam kecelakaan kapal tersebut yang berjumlah 10 orang selamat semua, di nakhodai Elfrid Sabu dan saat itu cuaca cerah, tak turun hujan.
Saat kecelakaan, tutur Baldrin Taguriri (17), dirinya ketika tercebur ke laut ketika terbalik kapalnya langsung mendapat pertolongan dari perahu Katinting.
"Saya bisa selamat, tapi teman yang lain ada yang diselamatkan pakai kapal Pertamina," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ABK, Kapal membawa bahan bakar 5 ton solar. Menanggapi hal ini, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Bitung, Widiyanto menuturkan, belum ada laporan tumpahan minyak ke laut.
"Bila ada laporan tumpah kami akan mengirim tim untuk segera bersihkan," ungkapnya.
Sementara, penyebab kecelakaan masih belum diketahui akibat apa, sebab masih dalam proses investigasi.
"Kami dengar kabar celaka dari pihak perusahaan. Kami terjunkan tiga kapal speedboad," urainya. Tribunmanado.com
Kejadian bermula saat mesin kapal mati di perairan Selat Lembeh, berkisar jarak kurang lebih dua mil dari dermaga pelabuhan Nusantara.
Anak Buah Kapal Nutrindo, Alrpidi Manambing (37), menuturkan, kejadian saat akan menuju dari Lembeh ke Tanjung Merah, tetapi mesin perahu tiba-tiba mati ada ombak besar diterjang hingga membuat kapal oleng.
"Kapal kami tidak tahan ombak langsung terbalik," katanya kepada Tribun Manado di dermaga Pelabuhan Nusantara, Kamis (22/9/2011).
Untungnya, dalam kecelakaan kapal tersebut yang berjumlah 10 orang selamat semua, di nakhodai Elfrid Sabu dan saat itu cuaca cerah, tak turun hujan.
Saat kecelakaan, tutur Baldrin Taguriri (17), dirinya ketika tercebur ke laut ketika terbalik kapalnya langsung mendapat pertolongan dari perahu Katinting.
"Saya bisa selamat, tapi teman yang lain ada yang diselamatkan pakai kapal Pertamina," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ABK, Kapal membawa bahan bakar 5 ton solar. Menanggapi hal ini, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Bitung, Widiyanto menuturkan, belum ada laporan tumpahan minyak ke laut.
"Bila ada laporan tumpah kami akan mengirim tim untuk segera bersihkan," ungkapnya.
Sementara, penyebab kecelakaan masih belum diketahui akibat apa, sebab masih dalam proses investigasi.
"Kami dengar kabar celaka dari pihak perusahaan. Kami terjunkan tiga kapal speedboad," urainya. Tribunmanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar