Kota Bitung telah di rekomendasikan sebagai satu kawasan percontohan minapolitan oleh Kementerian Kelautan Perikanan bersama 9 kawasan minapolitan, 10 kawasan model dari 192 kawasan minapolitan di Indonesia.
Dasar koordinasi Program lintas sektor ini yang melibatkan 26 Kementerian lembaga untuk mengintervensi kawasan minapolitan sebagai pusat pembangunan infrastruktur, permodalan, energi dan lainnya butuh sumber daya manusia yang mampu mewujudkan program ini.
Untuk menopang hal tersebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(PP-PA) menggelar lokakarya selama 3 hari yang di laksanakan sejak tanggal 20-22 september 2011 di wisma pelaut kota Bitung.
Fasilitator Kasubid Advokasi Deputi Pengarus Utama Gender bidang Ekonomi Kementerian (PP-PA) Siti Mardiyah SPt MSi,ketika di wawancarai sejumlah wartawan di lokasi lokakarya menjelaskan bahwa khususnya minapolitan terdapat daerah-daerah kemiskinan di wilayah pesisir,kebanyakan laki-laki adalah pelaut ataupun nelayan tapi untuk hasil penangkapan di laut bisa di kelolah oleh kaum perempuan.
Melalui Lokakarya ini Mardiyah mengemukakan bahwa SKPD terkait di giring untuk mendorong anggaran kegiatan pemberdayaan perempuan pada minapolitan.
Kawasan minapolitan harus di jadikan akses bagi perempuan untuk mampu menikmati hasil perikanan dengan pengolahan yang berguna untuk mendapat income bagi kesejahteraan keluarga.
Fasilitator PLh.Assisten Deputi Gender dalam Pertanian,Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Drs.Dermawan MSi menerangkan selain pemberdayaan perempuan, para anak-anak yang berada di kawasan ini wajib mendapat hak yang sama, bisa tumbuh kembang,perlindungan yang baik.
Menurut Dermawan,biasanya anak-anak di wilayah pesisir kurang terjamin pendidikan,kesehatan serta sempitnya kawasan bermain.
Kata Dermawan,Program ini di persiapkan dalam rangka memasuki Indonesia sebagai penghasil ikan terbesar dunia tahun 2015 mendatang.
Terimigrasi atau berkaitan erat dengan kawasan minapolitan yakni kawasan ekonomi pariwisata yang di dalamnya memanfaatkan home industri atau industri rumah tangga,kerajinan,mengolah ikan dan rumput laut yang bisa di lakukan oleh kaum perempuan.
Lebih lanjut kedua fasilitator ini berharap Dinas Pariwisata kota Bitung memiliki inovasi kreatifitas menjadikan kawasan ini sebagai iconnya kota Bitung dimana salah satunya menyediakan kios-kios perdagangan hasil kerajinan kaum perempuan untuk memicu datangnya wisatawan baik lokal maupun internasional.
Adapun kebanggaan masyarakat kota Bitung,tambah Dermawan setelah mengikuti kegiatan lokakarya memiliki kesan bahwa kota Bitung yang di nilai sangat bersih merupakan kawasan yang menjanjikan dimana zona penangkapan, zona penyanggah dan zona kelolah sudah tersedia tinggal bagaimana pemerintah kota Bitung memberikan pemahaman,pelatihan bagi seluruh masyarakat terutama warga minapolitan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan kota Bitung dr.Ellen Wuisan menerangkan bahwa lokakarya yang di laksanakan selama 3 hari di ikuti oleh 25 SKPD kota Bitung. (mo/bp) Bitungpost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar