Walikota Bitung, Hanny Sondakh,
Kamis (29/3) membawa materi di Sheraton Media hotel and towers Jakarta
yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri RI. Sondakh memaparkan upaya
Pemkot Bitung dalam mengoptimalkan daerah lingkungan kerja (DLK) dan
daerah lingkungan kepentingan (DLKp) pelabuhan untuk meningkatkan
perekonomian daerah.
Pemaparan materi ini dibawakan pada
acara rapat perumusan kebijakan pengelolaan dan kawasan pelabuhan. Ada
enam poin penting yang disampaikan berdasarkan kondisi dan potensi pelabuhan Bitung
dalam skala nasionla dan internasional, diantaranya, petama, secara
geografis pelabuhan Kota Bitung terletak di titik kordinat satu derajat
dua puluh enam dan seratus dua puluh lima derajat bujur timur. Posisi
pelabuhan yang berhadapan langsung dengan pulau lembeh yang berfungsi
sebagai breakwater alam membuat
pelabuhan aman dari gangguan angin dan
gelombang.
Kedua, terletak dibagian utara pulau
sulawesi yang sangat strategis dilayah timur Indonesia sehingga dapat
berperan sebagai pintu gerbang lalu lintas barang di kawasan asia
pacifik. Ketiga, pelabuhan Kota Bitung memberi kontribusi bagi
akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya dan sulawesi utara
pa khususnya.
Keempat, berperan aktif dalam hubungan
antar daerah dan sentra – sentra produksi dalam rangka mengintensifkan
aktivitas perdagangan melalui keterkaitan jaringan transportasi antar
pulau dengan perdagangan internasional, peningkatan kapasitas pelayanan
dan jaminan kualitas pelayanan jasa kepelabuhanan dan mendukung
terwujudnya perkembangan sosial ekonomi yang merata. Kelima, mendukung
pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Merah, dan juga
menciptakan jaringan transportasi nasional yang handal.
Enam, secara geoposisi, geostrategi,
geoekonomi, dan geopolitik pelabuhan Bitung sangat penting bagi sulawesi
utara dan Indonesia untuk memainkan roda perekonomian, karena pelabuhan
Bitung memiliki keungulan daripada pelabuhan Tanjung perak maupun
pelabuhan Tanjung priok. Karena jarak pelabuhan Bitung ke pusat – pusat
ekonomi di kawasan asia – pacifik seperti Kaosiung, Hongkong, Shanghai,
Busan, Tokyo, dan Los Angeles dengan asumsi 50% lebih dekat dibandingkan
dari Surabaya dan Jakarta. begitupun dengan waktu tempuh lebih hemat
350 jam atau hampir 15 hari untuk ke 6 kota di kawasan asia pacifik
sehingga dapat menghemat rata – rata 2,9 juta dolar.
Selanjutnya Sondakh pun menyampaikan
berbagai dukungan pelabuhan Bitung untuk kawasan ekonomi khusus,
kawaswan minapolitan dan zona industri yang semuanya bakal berjalan
dengan baik karena faktor pelabuhan dapat menentukan perluasan kawasan
dan jalannya kegiatan di masing-masing sektor.(en) Beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar