Walikota Bitung, Hanny Sondakh menghadiri peringatan HUT ke-19 Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesi(APKLI), Rabu (1/02), di lapangan upacara Dodik Secata-B Wangurer Timur. Acara diawali dengan ucapan selamat datang dan Laporan Ketua APKLI Bitung, Oliana Barakabiung.
Walikota dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan pengembangan potensi ekonomi kerakyatan, Pemkot Bitung sungguh menyadari bahwa peran koperasi dan UKM berkedudukan sangat strategis yang memerlukan perhatian ekstra agar supaya kita mampu menciptakan iklim perekonomian yang stabil dan semakin meningkat.
"Ini menunjukan keadaan yang cukup baik, terlihat dari jumlah koperasi sebanyak 331 unit dengan jumlah anggota 11 ribu orang, dan jumlah UMKM 224 orang," kata Sondakh.
Lanjutnya, dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UKM, maka pada tahun 2011 telah dialokasikan dana di APBD
dan perkuatan modal yang disalurkan tahun 2011 senilai Rp300juta, yang terbagi pada 11 unit koperasi dan UMKM.
Katanya lagi, Pemkot Bitung berharap pemerintah melalui kementerian Koperasi dan UKM dapat terus memberikan pembinaan, pemberdayaan dan fasilitasi, bagi kemajuan Koperasi dan UMKM di Bitung termasuk di dalamnya pedagang kaki lima.
Sementara Ketua umum APKLI Pusat dr Ali Rafman Hafid SH MH mengatakan, pedagang kaki lima merupakan salah satu unsur pergerakan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Seharusnya pemerintah setempat memberikan tempat yang layak bagi para pedagang kaki lima.
“Kami minta agar penggusuran yang akan dilakukan, diberitahukan terlebih dahulu kepada para pedagang, agar pedagang bisa mencari tempat yang lebih representatif,”ujarnya.
Selanjutnya, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI Halim Utomo Mandala, mengatakan akan membawa semua masukan baik dari pemkot Bitung maupun APKLI untuk dipertimbangakan pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan bantuan perkembangan perekonomian kemasyarakatan.(ler) Cybersulut.com
Walikota dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan pengembangan potensi ekonomi kerakyatan, Pemkot Bitung sungguh menyadari bahwa peran koperasi dan UKM berkedudukan sangat strategis yang memerlukan perhatian ekstra agar supaya kita mampu menciptakan iklim perekonomian yang stabil dan semakin meningkat.
"Ini menunjukan keadaan yang cukup baik, terlihat dari jumlah koperasi sebanyak 331 unit dengan jumlah anggota 11 ribu orang, dan jumlah UMKM 224 orang," kata Sondakh.
Lanjutnya, dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UKM, maka pada tahun 2011 telah dialokasikan dana di APBD
dan perkuatan modal yang disalurkan tahun 2011 senilai Rp300juta, yang terbagi pada 11 unit koperasi dan UMKM.
Katanya lagi, Pemkot Bitung berharap pemerintah melalui kementerian Koperasi dan UKM dapat terus memberikan pembinaan, pemberdayaan dan fasilitasi, bagi kemajuan Koperasi dan UMKM di Bitung termasuk di dalamnya pedagang kaki lima.
Sementara Ketua umum APKLI Pusat dr Ali Rafman Hafid SH MH mengatakan, pedagang kaki lima merupakan salah satu unsur pergerakan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Seharusnya pemerintah setempat memberikan tempat yang layak bagi para pedagang kaki lima.
“Kami minta agar penggusuran yang akan dilakukan, diberitahukan terlebih dahulu kepada para pedagang, agar pedagang bisa mencari tempat yang lebih representatif,”ujarnya.
Selanjutnya, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI Halim Utomo Mandala, mengatakan akan membawa semua masukan baik dari pemkot Bitung maupun APKLI untuk dipertimbangakan pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan bantuan perkembangan perekonomian kemasyarakatan.(ler) Cybersulut.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar