Persiapan Bitung menjadi kawasan ekonomi Khusus ( KEK ) terus di genjot. Bahkan dalam persiapan ini pemerintah kota Bitung siap mengorbankan lingkungan Pantai yang banyak dikunjungi warga mulai dari Tanjung Merah sampai di Girian Bawah untuk dijadikan daratan atau di reklamasi . “Sekitar 350 Ha kawasan pantai di Tanjung Merah sampai di Girian Bawah akan direklamasi,” ungkap sekkot Bitung Drs Edison Humiang. Dilanjutkannya kalau peluang Bitung menjadi pusat ekonomi yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur industri dan perdagangan yang didukung oleh letak geografis di bibir pacifik dengan memiliki pelabuhan alam. “Ini sangat strategis dan merupakan potensi yang sangat membanggakan karena memiliki multi fungsi serta karakter,” kata Humiang.
Untuk memantapkan persiapan tersebut, walikota Bitung Hanny Sondakh didampingi sekretaris daerah kota Edison Humiang memimpin rapat yang dilaksanakan di ruang kerja Walikota, akhir pekan lalu dengan menghadirkan instansi teknis terkait seperti, kepala bappeda James Rompas, kepala badan pelayanan terpadu dan penanaman modal Jimmy Tangkudung, kadis PU Max Tambuwun, Kadis Tataruang Alex Watimena, Kadis Perindag Ferry Bororing dan kepala BLH A Dondokambey. Sedangkan pemerintah provinsi mengutus BP kapet Manado Bitung Alex J. Wowor, J.W.T.Lengkey, Dolfie Maringka dan Charles Keppel, hadir juga pokja KEK diantaranya Vecky Masinambouw, Lucky Longdong dan Shelly Sondakh dari BIMP EAGA Sulut dan juga para konsultan. Pada rapat ini dibicarakan beberapa hal terkait dengan besar kawasan yang rencananya seluas 512 hektar dan telah dibebaskan sebanyak 92 hektar di Tanjung merah, kemudian perluasan areal dengan reklamasi pantai Tanjung Merah, Manembo - nembo, Girian Bawah dan Wangurer dengan memperhitungkan efesiensi, master plan zona pengembangan dengan berbagai analisis dampak pengembangan, fasilitas pabrik serta Infrastruktur jalan termasuk jalan tol Manado Bitung, dan kawasan terpadu yang menghubungkan pelabuhan Samudera dan pelabuhan peti kemas.
Untuk memantapkan persiapan tersebut, walikota Bitung Hanny Sondakh didampingi sekretaris daerah kota Edison Humiang memimpin rapat yang dilaksanakan di ruang kerja Walikota, akhir pekan lalu dengan menghadirkan instansi teknis terkait seperti, kepala bappeda James Rompas, kepala badan pelayanan terpadu dan penanaman modal Jimmy Tangkudung, kadis PU Max Tambuwun, Kadis Tataruang Alex Watimena, Kadis Perindag Ferry Bororing dan kepala BLH A Dondokambey. Sedangkan pemerintah provinsi mengutus BP kapet Manado Bitung Alex J. Wowor, J.W.T.Lengkey, Dolfie Maringka dan Charles Keppel, hadir juga pokja KEK diantaranya Vecky Masinambouw, Lucky Longdong dan Shelly Sondakh dari BIMP EAGA Sulut dan juga para konsultan. Pada rapat ini dibicarakan beberapa hal terkait dengan besar kawasan yang rencananya seluas 512 hektar dan telah dibebaskan sebanyak 92 hektar di Tanjung merah, kemudian perluasan areal dengan reklamasi pantai Tanjung Merah, Manembo - nembo, Girian Bawah dan Wangurer dengan memperhitungkan efesiensi, master plan zona pengembangan dengan berbagai analisis dampak pengembangan, fasilitas pabrik serta Infrastruktur jalan termasuk jalan tol Manado Bitung, dan kawasan terpadu yang menghubungkan pelabuhan Samudera dan pelabuhan peti kemas.
Walikota Bitung Hanny Sondakh saat memimpin rapat meminta agar pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus harus di susun secara sistematis dan akurat sehingga tidak menghambat atau menemui kendala kedepan “Ini harus dikaji secara mendalam apalagi menyangkut berbagai fasilitas yang akan dibangun,” kata Sondakh.
Sondakh pun meminta melalui tim teknis terkait akan melakukan peninjauan lapangan dan penghitungan secara terperinci secara keseluruhan termasuk besar anggaran dan akan dipadukan dengan master plan rencana pengembangan dari pemerintah provinsi Sulut.(RD) Bitungtimes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar