Santi Pakaja (30) satu diantara warga Kota Bitung yang kuruag beruntung, pasalnya pada Rabu (18/2/2015) malam di saat malam pergantian tahun baru Imlek 2065 ke 2066 di Klenteng Seng Bo Kiong tak sempat menyaksikan pesta kembang api dan lampion yang digelar umat Tridharma Kota Bitung. Warga Kelurahan Pateten Kecamatan Aertembaga tiba di Klenteng yang terletak di bilangan jalan 46 Bitung telat untuk menyaksikan pagelaran pesta kembang api dan lampion.
"Yaaaaa... Torang so terlambat lihat kembang api hanya melihat saat pesta lampion saya kelihatan dari pemukiman rumah," tutur Santi di halaman Klenteng Seng Bo Kiong, Rabu (18/2/2015). Bersama dengan anak-anaknya dan saudaranya sejumlah enam orang Santi yang datang dengan mwnggunakan jilbab hanya bisa menyaksikan sisa-sisa pelaksanaan malam tahun baru Imlek, yang diawali dengan doa-doa oleh seluruh umat Tridharma di Bitung.
"Memang setiap tahunnya saya tak pernah melewatkan malam tahun baru imlek di Klenteng Seng Bo Kiong menyaksikan pesta kembang api. Tercatat sudah dua tahun berturut-turut saya melewatkan moment ini karena terlambat, setahu saya jam 12 tengah malam namun nyatanya sudah dimulai pukul 11.00 Wita," jelasnya.
Menurut ibu rumah tangga ini pesta tahun baru Imlek yang digelar setiap tahunnya oleh umat Tridharma di Kota Bitung sangat bagus dan menghibur warga Kota Bitung, dia pun paling suka menyaksikan parade kembang api yang untuk pertama kali dilakukan oleh pihak Klenteng Seng Bo Kiong dan umat tridharma. "Ya, mungkin tahun depan bisa menyaksikan pesta kembang api dalam rangka tahun baru Imlek," tukasnya.
Malam pelaksanaan tahun baru Imlek 1 Sin Cia 2066 dengan sio Kambing Kayu diawali dengan sembahyang menyambut tahun baru Imlek sejak pukul 10.30 Rabu (18/2) merupakan pisah sambut tahun Imlek 2065 tinggalkan sio Kayu Kuda, dengan rangkaian upacara sembahyang berpatokan hari malam tanggal (18/2)untuk penanggalan Imlek. "Umat Tridharma mengacu pada penanggalan Bulan jam 11 malam hari pertama masuk pada tahun baru Imlek 2066," Rolly Ciwulusan rohaniawan Klenteng Seng Bo Kioang didampingi Ketua Klenteng Seng Bo Kiong Nunawan Lamujaya.
Lanjutnya harapan untuk umut Tridharma di tahun Kayu Kambing ini semua saling kasihi satu dengan yang lain serta keselamatan bangsa Indonesia di berkati Tuhan, dimana dalam sembayang pihaknya memohon agar umat manusia mendapat berkat dan luput dar bencana kemiskinan serta kebodohan disirnakan.
"Dalam surat doa kami minta keselamayan bangsa dan khusunya kota Bitung saling hidup berdampingan agar aman tentram dan bahagia selalu," jelasnya. Dijelaskannya rintual yang dilakukan oleh umat Tridharma memohon berkat dari langit dengan simbol lampion menerangi alam jagad raya karena keneradaan Klenteng berbicara alam agar manusia dilimpai berkat.
"Setelah itu pada hari Minggu baru akan dilaksanakan sembahyang Cap go Meh pasca hari ketiga malam tahun baru Imlek menyambut para suci turun. Hari keempatnya sembahyang memohon tuntunan lewat tata keyakninan Poa Poei atau Sio Poei ritual melempar dua kayu kecil jika satu kayu triterbuka dan satu terutup berarti pelaksanaan cap go meh direstui," tikasnya. tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar