Senin, 27 Februari 2012

Gengster Beraksi, Anggota Satpol PP Tewas dengan 3 Tusukan

Keamanan disebagian daerah kota Bitung akhir-akhir ini haruslah menjadi prioritas dari pihak keamanan. Pasalnya, akibat kebrutalan antar geng di Kecamatan Madidir satu anggota Polisi pamong praja kota Bitung yang bernama Frangki Nanempa (32) warga Madidir unet lingkungan satu kecamatan Madidir  tewas ditangan para anggot Geng pada sabtu (25/2) kemarin.
Kapolres Bitung AKBP Satake Bayu Melalui Kapolsek Urban Bitung tengah Kompol Iwan Manurung menceriterakan kronologis kejadian ketika korban akan pulang ke rumah pada pukul 01:00 wita,"Korban melintas pulang kerumah orang tuanya  dikelurahan Madidir Unet kemudian saat masuk lorong dikompleksnya korban dicegat orang tak dikenal,” kata Manurung. Kemudian dikatakan Manurung, saat didepan rumahnya korban dianiaya dengan 3 tusukan.  “Korban sempat di larikan kerumah sakit Budi Mulia tapi nyawa korban sudah tidak tak tertolong karena diperkirakan sudah meningal di TKP. Korban sendiri mengalami satu tusukan dipungung, bajokan kepala bagian belakang dan luka robek disiku tangan kanan,”kata Manurung. Namun syukurlah menurut Manurung para pelaku sudah di tahan pihaknya. “Pelakunya sebanyak 7 orang dan 5 tersangka sudah diamankan, sedangkan dua lagi masi buron,” imbuh Manurung sambil menyesalkan kalau dari lima tersangka diduga ada anak dari anggota kepolisian kepada wartawan media online kampung sandiri ini.
Sementara itu, terungkap kalau penikaman dari Frangky tersebut menurut salah satu tersangka ketika korban sedang tidur-tiduran di motor salah satu rekan tersangka BL alias Benix menikam korban dibagian Perut tepatnya di Lorong Service union. Sementara itu, Dari Keterangan Manurung, diduga para pelaku penganiayaa tersebut adalah DM Alias
Deden (16) warga  Paceda lingkungan dua,   SU Alias Sedi (16) warga perumhan pertamina lingkungan 5, RU Alias Riski (17) warga  Madidir Unet lingkungan 1,  AP Alias Andi (17) warga Asabri Dua  dan ML alias Melky (17) warga Madidir lingkungan 3. “Benix dan Yanto saat ini masih Buron, sementara kelima Tersangka ini ditangkap saat berada di dalam rumah dari keluarga Nanempa Takasily dan kelimanya tak melakukan perlawanan ketika ditangkap di Lorong Union ini,” kata Manurung.
Sementara itu menanggapi persoalan “Gengster” di kelurahan yang mengakibatkan kematian orang yang bukan tak tersangkut dengan premanisme pada Sabtu (25/2) itu, Pihak Dandim 1310 Bitung Letkol Inf Hardo  Sihotang langsung mengumpulkan pihak Pemerintah, tokoh agama dan masyarakat   serta pemuda di kelurahan Madidir Unet untuk menerima arahan dari pihak TNI dan Polri. Sebagai pembicara Kepala staf Korem 131 Manado Herman Watulangkow menekankan kalau peristiwa ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga.
Demikian pula Kapolsek Urban Bitung Tengah Kompol Iwan Manurung memberikan aspresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan informasinya akan kejadian ini.Sihotang kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab untuk mencegah perselisihan antar wilayah lingkungan.“Masyarakat diharapkan jangan terpancing dengan opini-opini yang akhirnya memecahkan situasi kamtibmas. Untuk itu siaga  poskamling di setiap kelurahan harus lebih di tingkatkan.” Kata Sihotang.
Tak hanya itu, di tempat berbeda Ketua Komisi A DPRD Sulut Jhon Dumais saat berada di rumah duka  menuntut pemerintah kota dan DPRD bertanggung jawab penuh pada permasalahan ini.“Menurut keterangan dari Kapolres Satake Bayu bahwa sejumlah pelaku adalah anak-anak putus sekolah,” kata Dumais ketika mendapatkan kabar dari Kapolres sambil mengharapkan kalau semua anak putus sekolah harus di akomodir atau di beri pelatihan ketrampilan oleh pemerintah.(ILP) Bitungtimes.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar