Senin, 30 Juli 2012

Sebatang Lilin untuk Ninong

Kepekaan dunia teater Kota Bitung terhadap sejumlah masalah sosial yang terjadi di kota pelabuhan ini patut diacungi jempol. Terbukti dari salah satu pementasan sanggar Tangkasi dengan mengusung tema “sebatang lilin untuk ninong” di gedung Kesenian Kota Bitung, Jumat (27/7) sore.
Pementasan dengan durasi lebih dari sejam ini sungguh mengundang decak kagum dari penonton yang hampir memenuhi isi ruangan pementasan. Dimana alur cerita diawali dari seorang ibu meninggal dan meninggalkan seorang bayi perempuan yang diasuh oleh “Makhlut Alam Liar” istilah dari naskah yang dipentaskan untuk kaum terpinggirkan.
Bayi tersebut dinamakan Ninong yang kelak nanti menjadi seorang Ratu Adil yang akan
menghukum para perampok uang rakyat tanpa memandang buluh. “Sesuai undang-undang nurani rakyat kalian saya vonis dengan hukuman mati,” pekik Ninong yang diperankan Melissa Gansa.
Pementasan yang disutradaria Megalia Manoppo dikemas sungguh menarik dari unsur hukum sampai parodi hingga menimbulkan gelak tawa para penonton. “Saya tertarik dengan peran sang kakek juga si gelandangan pria yang berperilaku seperti wanita,” ujar salah satu penonton, Ranti Karundeng.
Pementasan yang dihadiri para Calon Paskibraka 2012, Ikatan Putra-Putri Kota Bitung, siswa sekolahan, para pentolan sanggar teater hingga dedengkot dunia teater, Axel Galatang. “Setiap bulan kami akan melakukan pementasan ini untuk mengasah talenta kami, juga untuk menggairahkan dunia teater dikota ini,” ujar Jun Bawotong selaku senior yang telah malang-melintang didunia sanggar.
Pementasan ini mengundang tanggapan dari aktivis Jerry Manein. Dimana menurutnya, pementasan sebatang lilin untuk Ninong ini sangat luar biasa dan cocok dengan kondisi saat ini.
“Pola pikir saya maupun penonton seakan dibawa pada dunia yang berbeda dengan memunculkan kembali konsep Ratu Adil yang sangat dirindukan rakyat negeri ini, dimana permasalahan hukum seakan tidak berpihak pada kebenaran,” kata Manein seraya menambahkan, pementasan ini alangkah baiknya ditonton para legislatif dan yudikatif karena ada unsur menggugah. Beritamanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar