Senin, 19 Desember 2016

Diampuni Sekwan, Wakil Ketua DPRD Bitung ‘Tertolong’



Sikap mulia ditunjukkan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bitung, Yoke Senduk. Meski telah mendapat perlakuan buruk dari Wakil Ketua DPRD Bitung, Jerry Lengkong, namun Senduk tetap memilih untuk mengampuni.


Malah birokrat senior yang hampir 15 tahun menjadi motor birokrasi di lembaga wakil rakyat itu pun, tak akan memroses insiden tindak kekerasan yang dialaminya ke rana hukum. Nasib Lengkong pun tertolong.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dipastikan tidak akan merasakan peliknya berhadapan dengan aparat penegak hukum. Walau tindakan penamparan yang dilakukannya terhadap Senduk masuk kategori pelanggaran hukum.

Momentum kesepakatan damai dari kedua publik figur itu tersaji di ruang Sekwan Bitung, Rabu (14/12) kemarin. Lengkong dengan penuh penyesalan, memohon maaf secara langsung kepada Senduk dengan disaksikan oleh Ketua DPRD Kota Bitung, Laurensius Supit.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Yoke Senduk dan keluarga, atas perbuatan saya (Menampar Senduk, red) kemarin (Selasa, red),” ungkap Lengkong sambil bermohon.

“Saya juga meminta maaf kepada lembaga dewan yang terhormat serta keluarga besar Partai Pdip. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian saya itu,” sambung Lengkong dengan mata agak berkaca-kaca.

Bak gayung bersambut, permohonan maaf Lengkong diterima dengan lapang dada oleh Senduk. “Dari hati yang terdalam, saya sudah memaafkan. Saya takkan memroses persoalan ini ke jalur hukum,” kata  Senduk dengan mata berkaca-kaca pula.

Keduanya pun langsung berjabatan tangan dan berpelukan. Pemandangan itu sontak membuat sejumlah anggota dewan dan staf sekretariat dewan yang menyaksikannya ikut terharu.

Supit pun merespon positif sikap yang ditunjukkan Senduk dan Lengkong tersebut. “Baik Sekwan maupun Wakil Ketua Dewan telah mempertontonkan sikap saling mengampuni. Ini pantas dicontohi dan dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua," ujarnya.

“Saya berharap kedamaian dan keharmonisan akan terus tercipta di gedung DPRD Bitung ini,” tandas orang nomor satu di lembaga dewan yang terhormat itu.

Diketahui aksi kekerasan Lengkong kepada Senduk terjadi di ibadah Pra Natal DPRD Kota Bitung, Selasa (13/12).  Lengkong menampar Senduk berulang kali di bagian pipi dengan menggunakan tangan di kala legislator Bitung, sedang membawakan lagu-lagu pujian Natal.

Sontak, suasana peribadatan jadi ricuh. Sejumlah pegawai coba melerai, tapi tak digubris oleh JL yang ditengarai telah terbungkus amarah. Senduk sendiri, nampak pasrah dan tidak melakukan perlawanan sama sekali.

Istri Senduk yang juga hadir dalam ibadah, terlihat histeris menyaksikan sang suami dipukuli. Ia berteriak meminta pertolongan. Beberapa legislator dan pejabat pun langsung turun tangan melerai dan berhasil meredam emosi JL.

Setelah suasana mencair, ibadah kembali dilanjutkan.  JL kala itu mengaku khilaf. Ia pun mengaku telah meminta maaf.

Kejadian yang cukup menghebohkan itu, langsung disikapi Wakil Walikota Kota Bitung, Maurits Mantiri. Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bitung tersebut, telah meminta klarifikasi kepada Lengkong dan Senduk. “Ya, keduanya sudah dipertemukan. Yang pasti persoalan ini, tengah kita sikapi,” tutup Mantiri yang juga Ketua PDIP Bitung itu.

Kasus pemukulan terhadap pejabat teras di Pemkot Bitung, bukan untuk pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, Eddison Humiang yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Kota Bitung, sempat dipukul seorang warga Bitung berinisial RA alias Recky  di kawasan Kantor Walikota Bitung. mediasulut.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar