Wakil
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri menghadiri pertemuan Asian Pasific Economic
Coorporation (APEC) di Canberra, Australia, Senin waktu setempat.
Pada
pertemuan itu yang membahas APEC Sustainable Energy Centre (APSEC) Workshop on
Sustainable Cities itu,
Mantiri menyatakan keseriusan Pemerintah Kota Bitung mendukung
program energi terbarukan.
Mantiri
menyinggung keinginan Pemkot memanfaatkan energi terbarukan pada Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) dan International Hub Port (IHP).
"Pak
Wakil Wali Kota menjadi pembicara ketiga dalam pertemuan itu. Dia fasih berbahasa
Inggris di hadapan 40 negara peserta. Selain bawa materi di atas Pak Wakil
mengundang kepada seluruh negara peserta untuk mengunjungi Kota Bitung,"
tutur Kadis Perindag Kota Bitung, Benny Lontoh, melalui rilis kepada Tribun
Manado, Senin (9/5).
Kata
Lontoh yang mendampingi Wawali di Australia, selain menjadi pembicara, Maurits
melakukan memorandum of understanding (MoU/penadatanganan kesepakatan) dengan
Presiden APSEC, Profesor Zhu Lie.
"Isi
MoU untuk bekerja sama dengan negara peserta dalam peningkatan pemanfaatan
energi terbarukan di setiap segi pembangunan kota. Juga mengurangi efek gas
rumah kaca dunia dan mengurangi emisi gas buang," kata dia.
Mantiri
kepada Tribun Manado mengatakan, untuk kerja sama peningkatan pemanfaatan
energi terbarukan mendapat dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral RI. "Pemerintah Kota Bitung akan memprogramkan itu sebagai pilot
project pengembangan energi terbarukan di Indonesia," kata politisi PDIP
ini.
Wawali
juga mengikuti 51 APEC Energy Working Group and Associated Meeting Apec
Sustainable City Mayors Joint Meeting. Dia memberi penjelasan kepada peserta
tentang kesiapan Kota Bitung mendukung program APEC.
"Menghadiri
pertemuan tersebut merupakan kehormatan bagi Pemkot Bitung. Bitung melalui
Pemerintah Provinsi Sulut yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM
mendengungkan bahwa KEK di Kota Bitung dinominasikan sebagai low carbon model
town (LCMT) di Indonesia," kata Maurits.
Lanjut
dia, Pemkot komitmen untuk mengurangi emisi gas dengan cara membangunan green
city atau kota hijau. Caranya lewat pendekatan energi. Upaya itu bagian dari
tanggung jawab Pemkot mendukung program pemerintah pusat dalam mengatur energi
menjadi lebih baik.
"Patut
disadari program tersebut tidak memiliki kapabilitas yang cukup dalam
implementasikan sendiri, namun harus dilakukan secara bersama dengan semua
stekeholder seperti perusahan, private commpany, akademisi, profesional dan
komunitas yang ada serta Kementerian ESDM," kata dia.
Melalui
pertemuan itu, membuka kesempatan Bitung menjadi bagian dari dunia sebagai satu
di antara kota hijau yang menggunakan pendekatan energi terbarukan.
"Tujuan
pertemuan itu untuk memaksimalkan penggunaan energi dan mengurangi intensitas
karbon. Dengan pertemuan tersebut para kepala daerah yang daerahnya terpilih
bisa bertukar informasi, data menggabungkan penelitian, pengembangan dan
membuka peluang investasi," ujar Mantiri. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar