BITUNG - Sabtu malam, ratusan orang dari 16 jemaat GMIM
Rayon Bitung tumpah ruah memadati gedung Gereja GMIM Efrata 2 wilayah Bitung I
di Kakenturan I, kehadiran mereka untuk mendukung dan memberi support pada 20
putra dan putri terbaik finalis seleksi remaja teladan (Retel) GMIM Rayon
Bitung tahun 2016.
Menurut Ketua umum panitia pelaksana Penatua Weenas
Luntungan SH sebelum tampil di babak talent show para finalis telah melalui
berbagai tahapan selama pelaksanaan seleksi Retel GMIM Rayon Bitung tahun 2016.
"Total peserta yang mengikuti kegiatan mulai 87 orang tersaring dalam tes
tertulis 30, kemudian wawancara tes memperoleh 20 orang finalis," tutur
Luntungan kepada Tribun Manado, Sabtu (21/5).
Dijelaskannya tahapan yang telah dilalui 20 putra putri
Finalis Retel GMIM 2016 mulai dari seleksi pemasukan berkas, tes tertulis, tes
wawancara dan talent show. "Usai talent ke 20 finalis akan tampil di babak
final yang akan berlangsung pada 28 Mei 2016," tukasnya.
Dalam talent show kemarin 20 finalis menampilkan kemampuan
dan bakal mereka Menyanyi, menari, mono log (akting), baca puisi dan story
taling serta menari sambil baca puisi.
"Talent show yang mereka bawakan semuanya berorientasi
pada pelayanan," terang Jun Bawotung satu diantara dewan juri pada malam
talent show.
Adapun hasil talent show yang telah dibawakan oleh finalis
akan diumumkan pada malam Final Sabtu (28/5) nanti. "Siapa pemenangnya
akan dilihat dari hasil tes tertulis, wawancara, kanrantina, talent show dan
grand final dikumulasi untuk mencari terbaik dari yang terbaik melalui presentasi
nilai.," tambahnya.
Dari semua peserta yang menampikan talent mereka Andhika
Leruh dari GMIM Bukit Karmel story telling serta Nadine Biring GMIM Eben Heazer
Wilayah Bitung XI dan Alviolita Rondonuwu dari GMIM Bukit Kasih Matuari
menampilkan talentanya story telling dalam bahasa Inggris.
"Dari semua yang membawakan talent drama, theater hanya
Andhika Leruh dari GMIM Bukit Karmel benar menunjukkan action yang sebenarnya
terbawa dalam akting yang sangat bagus," pungkas Jun. Menariknya satu
diantara peserta Alviolita Rondonuwu dari GMIM Bukit Kasih Matuari sebelum
menampilkan talentanya story telling dalam bahasa Inggris diselimuti kesedihan.
"Sebelum tampil membawakan talentnya saya sempat
menangis, tapi setelah tampil saya bersyukur bisa melakukannya dengan dan saya
senang," tutur Alviolita Rondonuwu. Menurutnya story telling seperti ini
sangat berguna dalam peribadatan, bisa mengambil makna cerita dalam Alkitab,
pesan moralnya bantu menjadi pedoman dalam kehidupan. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar