Tiga
legislator Kota Bitung ditantang tes narkoba. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD,
Joel Jerry Lengkong dari Fraksi PDIP, Ketua FPDIP, Robby Lahamendu dan
Sekretaris FPKPI, Stanly M Pangalila.
Rudolf
Wantah, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra yang mengikuti tes urine di
hari kedua, Selasa (10/5), menyindir kepada rekan sejawatnya belum tes narkoba.
"Besok
hari terakhir tes urine anggota DPRD Bitung. Kalau
(mereka) tidak ikut tes
dipertanyakan," kata Wantah usai memberikan sampel urine di ruang kerja
Kabag Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Bitung.
Dua
hari terakhir, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung melakukan tes urine
terhadap 27 dari 30 legislator Bitung. Meski tes urine dilakukan sejak Senin
hingga Selasa (9- 10/5), masih ada saja wakil rakyat yang belum berikan sampel
urine.
"Hari
pertama 19 anggota DPRD Bitung dites urinenya di ruang rapat paripurna gedung A
DPRD Bitung usai rapat paripurna istimewa dalam rangka penyampaian keputusan
DPRD tentang catatan strategis menyikapi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Wali Kota Bitung TA 2015. Hari kedua delapan orang yang lakukan tes
urine," kata dr Tommy Sumampouw, Kepala BNN Bitung, kemarin.
BNN
memberikan apresiasi dan terima kasih kepada 27 anggota DPRD yang sudah tes
narkoba. "Hasilnya negatif semua," kata dia.
Superman
Boy Gumolung, Legislator dari Fraksi PKPI, ikut menyentil periksa urine
terhadap tiga anggota DPRD. Pihaknya tak segan mengeluarkan rekomendasi tegas.
"Kami DPRD Bitung akan mengeluarkan rekomendasikan tegas karena tidak mau
periksa urine," kata Gumolung.
Erwin
Wurangian, Sekretaris Fraksi Partai Golkar, menilai periksa urine kepada
legislator sangat bagus. Kata dia, agar supaya tidak ada tudingan dan tuduhan
miring terhadap institusi DPRD Bitung. "Kan sekarang sedang beredar di
publik kalau anggota DPRD Bitung melakukan penyalahgunaan narkoba. Seperti ada
kasus yang menjerat anggota DPRD Kota Manado," kata Wurangian.
Sehari
sebelumnya, sejumlah petugas berpakaian putih hitam sambil memegang barang
bawaan mendadak masuk ke ruang rapat gedung A DPRD Bitung. Mereka tak lain,
pegawai dan staf BNN Kota Bitung.
Pemeriksaan
urine disambut positif. "Awas dokter, jangan tertukar urine," ucap
Dewi Suawa, sambil memegang botol sampel.
Anthonius
Supit, Anggota DPRD nampak sangat antusias mengikuti tes urine. "Saya
orang pertama yang tes urine dan hasilnya negatif," ujar Ko Hen, sapaan
akrabnya.
Syam
Panai, politisi Partai Hanura tak mau ketinggal. "Gugup kita eh, karena
mantan pemakai, namun sudah lama lepas," kata Syam bercanda.
Faisal
Djulkarnaen ikut ngalantur. Politisi PPP ini mengatakan, hasil tes urine yang
menyatakan dia negatif narkoba karena ada trik.
Femmy
Lumatau, Anggota DPRD dari Partai Golkar sempat kesal. Hasil pemeriksaan urine
yang tidak diumumkan oleh Ketua DPRD Bitung. "Kenapa diperiksa, permintaan
siapa. Permintaan ketua atau dari kemauan BNN," kata Femmy usai menjalani
tes urine.
Menurutnya,
ini harus disampaikan. "Beruntung saya belum pulang dan mengetahui ada
pemeriksaan saya bergegas ke naik lagi atas dari ruangan komisi untuk
periksa," kata dia.
Nabsar
Badoa, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bitung mengatakan, tes urine sudah
lama diusulkan. "Harus dilakukan supaya diketahui apakah ada anggota DPRD
Bitung yang terlibat penggunaan atau memakai narkoba. Sanksinya berat langsung
dipecat karena dalam tatib sudah sangat jelas diatur," kata Nabsar. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar