BITUNG - Di hari pertama pelaksanaan UN
dSMP/MTs di Kota Bitung ada sebanyak 39 peserta
tidak ikut dan 38 peserta tidak ikut di hari kedua pelaksanaan ini.
"Ke 39 peserta yang tidak ikut UN hari
pertama terdiri dari tiga orang sakit, 29 drop out (DO), dua meninggal, empat
orang mengikuti orang tua keluar Bitung dan satu siswa tidak ikut karena pulang
kampung (Pulkam).
Keesokan harinya seorang yang sakit dihari
pertama sudah ikut sehingga hanya 38 peserta yang tak ikut," ujar Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Ferdinand Tangkudung melalui Ujar Eugene Nona Mantiri
Kabid Pendidikan Desar (Dikdas), Selasa (10/5) kemarin.
Lanjutnya, untuk peserta UN tingkat SMP/MTs
dalam daftar sejumlah 3238 terdiri dari pria 15750 dan perempuan 1663 siswa.
Wakil walikota Bitung Max Lomban seperti biasanya setiap pelaksanaan ujian
Nasional membuka naskah soal dan melanjutkan dengan melakukan pemantauan ke
ruang kelas tempat pelaksanaan UN.
Didampingi kepala Dinas pendidikan dan
kebudayaan Ferdinand Tangkudung, Kepala sekolah SMPN 2 Bitung Robby Kawengian
serta ketua Tim penggerak (TP) PKK Kota Bitung Ny Khouni Lomban Rawung membuka
naskah soal di SMPN 2 Bitung. "Naskah soal ini masih tersegel semua, itu
artinya kecil kemungkinan terjadi kecurangan atau kebocoran soal ujian,"
ucap Lomban sebelum membuka naskah soal, Senin (9/5) kemarin.
Ucapan memberi motivasi dan semangat keluar
dari mulutnya. Kepada peserta UN Lomban katakan jangan terpengaruh dengan cuaca
hujan yang terjadi di kota Bitung belakangan ini. "Kalian harus semangat
dan fokus selama ujian ini," tambahnya.
Data yang masuk kepadanya dari Dinas
pendidikan dan kebudayaan 3238 siswa peserta UN tingkat SMP/MTs menempati 180
ruang ujian di 35 sekolah penyelenggara serta ada yang bergabung. "Para
Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai yang ada di setiap Sekolah di Kota Bitung, di
beri tugas bukan hanya menerima siswa yang mendaftar, tetapi juga mereka harus
mencari dan mendata setiap anak yang ber-usia sekolah namun tidak bersekolah
untuk dibantu dan didaftarkan bersekolah sesuai teritorialnya masing-masing.
Mereka juga akan mendapat hak yang sama dengan anak-anak yang lain serta
dibebaskan dari kewajiban biaya sekolah atau pendidikan gratis di Kota
Bitung," tegasnya.
Ditempat terpisah hujan deras mengguyur kota
Bitung tidak menyurutkan semangat para siswa SMA/SMK yang telah lulus ujiang
Nasional (UN) untuk melakukan aksi coret seragam putih abu-abu, terpantau aksi
coret-coret berlangsung di luar sekolah hingga berlanjut dengan aksi konvoi
kendaraan roda dua dan empat dibawah guyuran hujan. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar