Kasus
pencurian air bersih dari PDAM kian marak. Dari laporan warga dan temuan di
lapangan, pada perumahan Asri Lanjutan yang terletak di Kelurahan Manembo-nembo
Atas Kecamatan Matuari, Rabu (8/6), ada sekira 30 rumah yang tertangkap basah
mencuri air dari PDAM.
"Mereka
langsung menyambung pipa ke saluran air. Bahkan ada yang sudah dua kali
diputuskan namun tetap masih ngotot," ujar Tole, seorang petugas PDAM. Dia
menambahkan, malah ada yang memaki petugas saat akan diputuskan sambungan
ilegal tersebut.
Seharusnya
yang harus dikomplain itu developer-nya. Karena jika mereka menyediakan tempat
tinggal harus ada air dan listrik yang tersambung. Jangan hanya ingin cepat
pencairan dari bank, malah langsung asal begitu saja. "Yang dirugikan PDAM
dan masyarakat tentunya," terangnya.
Saat
diwawancarai, seorang warga yang mencuri air mengungkapkan, mereka menyambungkan
itu karena tidak ada air bersih di rumah. "Ya mau gimana lagi. Kami sudah
komplain ke pihak developer, tapi tidak direspon. Makanya pas pembuatan got ada
pipa PDAM yang muncul. Saat dicoba ada airnya, ya langsung sambung aja,"
ujarnya.
Direktur
PDAM Raymond Luntungan menyayangkan kejadian ini. "Mereka tidak tahu kalau
apa yang dilakukan itu sangat merugikan orang banyak," ujar Luntungan.
Tidak
hanya PDAM yang rugi namun masyarakat Bitung. Coba bayangkan bagaimana rasanya
menjadi masyarakat yang taat membayar tagihan. Namun karena insiden pencurian
air ini, mereka tidak mendapat air bersih.
Luntungan
mengimbau, ke depan masyarakat tidak boleh melakukan hal seperti ini. "Ya
kalau ingin menyambung harus dilaporkan ke pihak PDAM. Jangan langsung main
sambung saja. Nanti akan menimbulkan kecemburuan dari masyarakat yang rutin
membayar," kuncinya. manadopostonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar