Pasca
pengosongan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kecamatan Matuari, aktifitas
di lahan seluas 92 hektar itu tak ada sama sekali.
Padahal,
salah satu alasan Pemkot mengosongkan lahan itu
dari ratusan kepala keluarga
warga Masata, karan lahan akan segera digunakan untuk pe!bangunan infrastruktur
penunjang KEK.
“Bagaimana
dengan KEK di Kota Bitung, apa sudah mulai pembangunanya? Soalnya sudah tidak
ada kabar sampai sekarang,” tanya Taufik Tumbelaka kepada beritamanado.com via
telepon, Sabtu (25/6/2016).
Pemerhati
pemerintahan Sulut ini mengaku kaget ketika disampaikan jika di lokasi lahan
KEK yang disiapkan Pemkot tak ada aktifitas setelah pengosongan lahan.
“Kenapa
begitu? Kenapa Pemkot diam? Bukannya sudah harus ada aktifitas agar pusat bisa
melihat Pemkot Bitung serius dengan KEK,” katanya.
Ia
mendesak Pemkot agar terus mempush Pemprov untuk bersama-sama berjuang agar
lahan KEK segera disiapkan. Mengingat sejumlah daerah seperti Palu Sulawesi
Tengah dan Morotai Maluku Utara juga gencar-gencarnya menyiapkan KEK.
“Kalau
memang anggaran belum turun, Pemkot dan Pemprov harus mendesak pusat agar
infrstrutut penunjang KEK segera dibangun,” katanya. sumber:beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar