Keberhasilan Kota Bitung mempertahankan
lima kali berturut-turut dan predikat sebagai Kota Sehat membuat daerah
lain tertarik untuk datang belajar masalah kebersihan. Buktinya, Senin
(9/4), rombongan anggota DPRD Kabupaten Bungo Provinsi Jambi bertandang ke Kota Bitung untuk belajar masalah kebersihan.
“Kota Bitung adalah untuk belajar
tentang masalah kebersihan, sebab sesuai dengan data yang kami peroleh,
Kota Bitung telah 5 kali berturut memperoleh penghargaan Adipura oleh
sebab itu kami tertarik untuk datang dan belajar lebih dalam dan apa
yang kami dapat disini itu akan kami jabarkan di kabupaten Bungo,” kata
Ketua DPRD Bungo, M Mahilli yang juga bertindak sebagai ketua
rombongan.
Mahilli juga dalam pertemuan tersebut
memberi gambaran soal Kapupaten Bungo. Dimana menurutnya, kabupaten
Bungo terletak di bagian Barat Propinsi Jambi dengan luas wilayah
sekitar 7.160 kilo meter persegi. “Wilayah kami secara geografis
terletak pada posisi 101º 27’ sampai dengan 102º 30’ Bujur Timur dan di
antara 1º 08’ hingga 1º 55’ Lintang Selatan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan
letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan
dengan Kabupaten Tebo dan
Kabupaten Darmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur,
Kabupaten Merangin di sebelah Selatan dan Kabupaten Kerinci di sebelah
Barat. Berpenduduk kurang lebih 381.221 jiwa ,terdiri dari 17 kecamatan
yang meliputi 13 kelurahan dan 124 desa.
Sementara itu, rombongan Mahilli ini diterima Asisten I Pemkot Bitung,
Fabian Kaloh di lantai empat Pemkot Bitung. Kaloh sendiri memaparkan
soal komitmen Pemkot dan masyarakat dalam menjaga kebersihan Kota Bitung
selama ini.
“Dulunya mungkin hanya bertujuan untuk
mendapatkan penghargaan Adipura, namun seiring perjalanan waktu Adipura
bukan lagi tujuan dalammenjaga kebersihan, tapi sudah menjadi kebiasaan
masyarakat Kota Bitung,” kata Kaloh.
Kaloh sendiri mengaku sangat bangga
dengan komitmen dan kesadaran masyarakat Kota Bitung yang setiap saat
menjaga kebersihan. Dan ini ditopang penuh Pemkot Bitung dengan
penyedian fasilitas, seperti tong sampah dan angkutan sampah yang setiap
saat mobile mengangkut sampah.
“Belum lagi pengomposan di tingkat kelurahan yang saat ini sementara kita galakkan,” katanya.(en) Beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar