Hal itu disampaikan Djalil menanggapi penjelasan Wawali Bitung, Max Lomban yang menyatakan kesiapan Bitung menyambut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Selat
Lembeh tidak terlalu lebar antar daratan Bitung dengan pulau ini, karena itu
Pemkot
Bitung harus mengawasi ketat setiap aktifitas kapal yang berlabuh di pelabuhan Bitung,
sehingga Selat ini tetap bersih guna menunjang sektor pariwisata,” jelas Djalil.
Bitung harus mengawasi ketat setiap aktifitas kapal yang berlabuh di pelabuhan Bitung,
sehingga Selat ini tetap bersih guna menunjang sektor pariwisata,” jelas Djalil.
Sementara
terkait dengan kawasan ekonomi khusus (KEK), Sofian Djalil menuturkan,
pengembangan KEK Bitung-Minut merupakan bagian dari program MP3Ei.
pengembangan KEK Bitung-Minut merupakan bagian dari program MP3Ei.
“Dengan
potensi sumber daya alam yang ada sektor industri jangan sampai merusak
lingkungan, terutama berkaitan dengan pariwisata, seperti terumbu karang dan lain
sebagainya,” katanya.
Selama
berada di Kota Bitung Menko Perekonomian bersama Gubernur Sinyo Sarundajang dan rombong telah berkunjung di pelabuhan perikanan, pelabuhan peti kemas dan
pelabuhan umum. Selanjutnya Sofian Jalil dan SHS bersama Lomban melihat langsung rencana lokasi
KEK yang ada di Kelurahan Tanjung Merah, Kelurahan Manembo-Nembao dan kelurahan Sagerat
di Kecamatan Matuari. cybersulutnews.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar