BITUNG - Ratusan personil dari
Direktorat jenderal perhubungan laut (Dirjen Hubla) kementrian perhubungan
(Kemenhub) pada Jumat (22/5) pukul 20.00 wita dijadwalkan bertolak ke Cebu Filipina.
Menurut Kepala pangkalan
penjaga laut dan pantai Juliana Sumampouw keberangkatan pasukan yang dimpimpin
langsung Direktur kesatuan PLP Laksamana Pertama TNI Pranyoto dalam rangka
mengikuti Regional marine pollutian exercise (Marpolex) ke 15 di tahun 2015.
"Selain personil dari
Ditjen Hubla ada juga unsur lainnya yang ikut seperti PT Pertamina, SKK Migas,
TNI AL, Polair, Basarnas dan lainnya mengikut kegiatan Marpolex ke 15 mulai
tanggal 26 sampai 29 Mei 2015," tutur Sumampouw didampingi Kepala kantor
kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) kelas I Bitung Ir Abdul Aziz MM
kepada Tribun Manado, Jumat (22/5) kemarin. Lanjut Juliana yang akan ikut
bertolak ke Cebu Filipina personil dan unsur yang akan mengikuti kegiatan
Marpolex 15 dilepas lewat upacara keberangkatan yang dipimpin oleh Direktur
kesatuan PLP Laksamana Pertama TNI Pranyoto dengan komandan upacara Marthens
Parera, menggunakan lima kapal negara dari lima pangkalan PLP di Indonesia.
"Jadi kami bertolak dari
dermaga terminal peti kemas Bitung (TPB) menggunakan lima kapal patroli
kesatuan penjagaan laut dan pantai (KPLP) Dirjen hubla KN Kalimasada P 115
dengan 31 awak, KN Gandiwa P 118 dengan 21 awak, KN Cundamani P 118 dengan 30
awak, KN Trisula P 111 dengan 31 awak, KN kalawai P 117 dengan 23 awak serta
lima orang dari Basarnas, untuk unsur lainnya naik pesawat. Total keseluruhan
200 orang personil yang merupakan perwakilan tim Nasional, tim daerah dan tim
lokal penanggulangan tumpahan minyak di laut," urainya.
Direktur kesatuan PLP
Laksamana Pertama TNI Pranyoto dalam amanatnya sekaligus melepas keberangakatan
satuan tugas delegasi Indonesia ke Cebu Filipina
para perwakilan dari timnas daerah dan lokal penanggunalan tumpahan minyak di
luat sebagaimana peraturan presiden nomor 109 tahun 2006. "Pihak Filipina
sendiri akan mengerahkan sekitar 21 kapal terdiri dari berbagai macam jenis dan
tipe serta satu uni Helicopter," terang Pranyoto.
Lanjut pria berbintang satu
ini pengalaman dan pengetahuan kiranya dapat dikembangkan dan dipertahankan
mewujudkan kesiagaan pencegahan musibah khususnya tumpahan minyak di perairan.
Personil yang mengemban tugas itu sesuai exersirce plant agar tujuan Marpolex
menunjukan eksistensi Indonesia sebagai poros maritim dunia. "Pelaksanaan
regional Marpolex ke 15 implementasi amanat Undang-undang nomor 17 tahun 2009
tentang pelayaran, Peraturan pemerintah (PP) nomor 21 tahun 2010 tentang
perlindungan lingkungan maritim, perpres nomor 109 tahun 2006 tentang
penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut dan Peremenhub nomor PM
58 tahun 2013 tentang penanggulangan pencemaran di perairan dan
pelabuhan," tukasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar