BITUNG-Pemerintah
Kota Bitung perlu memberikan perhatian serius terhadap batu akik yang lagi
‘Booming’ saat ini, dalam bentuk pameran bahkan harus dipikirkan lokalisasi
bagi pedagang, karena ini berpotensi menambah PAD dan juga pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Hal ini dikatakan oleh Tonni Yunus, Wakil Ketua Forum Persaudaraan
Warung Kopi (Forsa Warkop) Kota Bitung yang juga Anggota Dekot Bitung.
Hal senada
juga dikatakan oleh Sekretaris Forsa Warkop Kota Bitung Sam Panai, Festival
Seni Budaya dan Pameran kreasi Batu Perhiasan yang digelar oleh Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bitung yang digelar di Taman Kesatuan
Bangsa (TKB) tanggal 26-27 Mei, ternyata tidak cukup. Melihat animo masyarakat
yang sangat besar terhadap batu akik yang sedang ‘booming’ di seluruh
Indonesia, membuat pengurus Forsa Warkop Kota Bitung harus mengambil langkah
kebijakan mensposori pameran batu akik selama 3 hari, tanggal 28-30
Mei.
“Kami tidak
ingin mengecewakan masyarakat pencinta dan pedagang batu akik yang ada di Kota
Bitung, dengan menambah waktu pelaksanaan pameran selama tiga hari. Buktinya
sampai hari terakhir, lokasi pameran tetap ramai dikunjungi masyarakat untuk
membeli batu akik, dan ini berimbas pada pendapatan pedagang,” ujar Panai yang
juga Anggota DPRD Kota Bitung yang didampingi Ketua Forsa Warkop Errow Sondakh.
Ia
menambahkan, kedepan Forsa Warkop akan berkoordinasi dengan komunitas pencinta
batu akik Kota Bitung bersama dengan pihak Pemkot Bitung, untuk memberdayakan
segenap potensi yang ada di Kota Bitung khususnya batu akik.
“Harus ada
langkah kongkrit terkait hal ini, ternyata batu untuk perhiasan yang berasal
dari Kota Bitung tidak kala dengan batu perhiasan dari daerah lain, ini yang
harus dikembangkan oleh semua pihak, termasuk Pemkot Bitung” pungkas Panai.manadoline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar