Jumat, 15 Maret 2013

Pantai Canada Bitung, Cocok Buat Pre Wedding

Hamparan Pasir putih disertai ombak yang bergulung-gulung dan pecah di pesisir pantai membuat penggunjung di Pantai Canada semakin kerasan untuk menikmati satu diantara anugerah dan ciptaan yang maha kuasa. Terletak di ujung Kelurahan Batu Putih atas Kecamatan Ranowulu pantai yang penggunaan namanya dilatar belakangi oleh mantan pemiknya yang merupakan warga asing.
“Dinamakan Pantai Canada kerena pernah ada seorang bule asal Canada yang mengelola pantai ini,” kata Udin Sahempa (45) kepada Tim Edisi Minggu Tribun Manado.
Sepanjang mata memandang selain hamparan pasir putih deretan batu alam berukuran besar serta sebuah tanjung menjadikan pemandangan tersendiri di pantai Canada. “Pengunjung juga bisa menikmati dari kejauhan sebuah pulau kecil yang tepat berhadapan langsung dengan pantai ini, oleh warga Batu putih pulau tersebut bernama Pulau Ponteng,” tambahnya.  Pria yang sempat bertahun-tahun menjaga dan mengurisi segala hal dipantai tersebut sedikit menyentil mengenai keberadaan pulau Ponteng yang dijadikan tempat beristirahat berbagai jenis burung-burung.
“Jadi di pulau itu ada burung jenis Kum-Kum putih, burung pemakan ikan dan burung lainnya kalau sudah pukul 5 sore berada di pulau tersebut untuk beristirahat setelah sebelumnya mencari makanan didaratan pantai Canada,” urainya. Selain itu lanjut pria yang berprofesi sebagai petani kelapa ini, pengunggung bisa menikmat keindahan dan panorama pantai Canada dari atas tanjung yang jika dilihat dari kejauhan mirip dengan tanah Lot yang ada di Bali. “Dari atas tanjung tersebut bisa dilihat kearah kiri dan kanan keindahan pantai pasir putih bahkan pantai ini sering diperggunakan oleh calon pasangan yang bakal melangsungkan pernikawan yakni melakukan foto pre wedding,” ucapnya.
Dijelaskannya pantai Canada sendiri sempat memiliki masa jaya sekitar beberapa tahun silam dimana lokasi tersebut sering dijadikan tempat ibadah padang, tempat piknik dan untuk mandi. “Dulu pernah ada rombongan dari Universitas Klabat (unklab) Airmadidi sejumlah 1.000 orang piknik selama beberapa hari disini, dari Kota Manado ada tiga bus yang membawa puluhan orang serta setiap akhir pekan yakni hari Sabtu dan Minggu selalu dikunjungi pengunjung,” kata dia. Kini sudah sekitar 10 tahun tidak ada perawatan lagi dari pemiliknya, bahkan sebuah pemondokan sudah tidak ada lagi, meski demikian tak jarang ada juga pengunjung dalam jumlah kecil yang masih berdatangan. “Mungkin beberapa waktu kedepan dari informasi yang saya terima tempat ini akan di tata lagi untuk dimanfaatkan sebagai tempat wisata seperti beberapa tahun silam,” tandasnya.
(tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar