Rabu, 07 Desember 2016

Jelang Tes Assesment, Pejabat Bitung Harap-harap Cemas



'Resah dan gelisah, menunggu di sini'. Petikan lagu Kisah Kasih di Sekolah yang dipopulerkan Obbie Mesakh pas menggambarkan kegalauan para pejabat Pemkot Bitung. Selasa (6/12) atau sehari jelang tes assesment pejabat eselon dua, hingga pukul 15.00 Wita, mereka belum menerima surat undangan ikut tes.

Ada yang duduk saja di ruangan sambil menatap pintu, berharap ada yang mengetuk dan yang mengetuk adalah pembawa surat. Ada pula yang memandangi ponsel, berharap panggilan masuk dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Namun ada yang cukup nekat dengan menelepon staf BKD menanyakan kabar tes assesment. "Belum ada panggilan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Julius Ondang kepada Tribun Manado, kemarin siang.

Ondang mengaku terus menanti panggilan. Ia tidak tahu panggilan akan seperti apa. "Saya masih bingung" kata dia. Kasubag Protokol Albert Sergius juga belum tahu kapan panggilan datang dan akan seperti apa. "Saya juga masih tunggu," kata dia.

Sergius yang digadang-gadang menempati posisi strategis di Pemkot menyatakan, dia tetap mempersiapkan diri meski tes masih diliputi tanda tanya. Dia membaca banyak buku tentang tes assesment. "Sebagai ASN kita harus bersiap," ujar dia. Para pejabat pantas khawatir. Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Lomban bakal memangkas 50 persen pejabatnya.

Selain alasan kompetensi, pejabat yang bakal dipangkas adalah yang mendukung pasangan lain pada pilkada lalu. Tanda-tanda bahwa Lomban akan cuci gudang nampak pada sidang paripurna DPRD Bitung beberapa waktu lalu. Kala itu, Lomban menyebut sejumlah kepala dinas tidak etis dan karena itu pantas diganti. "Mereka tidak bisa dipakai," kata Lomban.

Isu tak sedap juga berembus. Sejumlah pihak menyatakan assesment kali ini hanya formalitas belaka karena nama sudah di tangan Lomban. Tes kali ini juga diprediksi tidak akan berjalan baik karena harganya murah hanya Rp 750 ribu per orang serta tidak digelar di BKN. Semua hal itu dibantah Lomban.

Dia mengaku sangat profesional dalam menentukan pejabatnya. "Tidak ada like and dislike, semua profesional, siapa yang bagus tentu akan diakomodir," kata dia. Lomban menyatakan, dia berhasrat membentuk kabinet the dream team berisikan pejabat yang mampu. Untuk itu, akan ada pejabat eselon tiga yang naik eselon dua. "Sebaliknya ada yang akan turun eselon," kata dia.

Dikatakan Lomban, lembaga yang menyelenggarakan tes sangat profesional. Disebutnya, lembaga tersebut bekerja independen. "Mereka lembaga yang betul-betul profesional," ujar dia. Sejumlah pejabat mengaku siap mengikuti tes asesmen. Plt Kadis Sosial Yudi Sengke mengatakan, dirinya sudah siap jauh-jauh hari. Begitupun Plt Kepala PDAM Raymond Luntungan. "Kita siap, dengan bekerja dan berdoa," ujar dia. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar