'Resah
dan gelisah, menunggu di sini'. Petikan lagu Kisah Kasih di Sekolah yang
dipopulerkan Obbie Mesakh pas menggambarkan kegalauan para pejabat Pemkot
Bitung. Selasa
(6/12) atau sehari jelang tes assesment pejabat eselon dua, hingga pukul 15.00
Wita, mereka belum menerima surat undangan ikut tes.
Ada
yang duduk saja di ruangan sambil menatap pintu, berharap ada yang mengetuk dan
yang mengetuk adalah pembawa surat. Ada pula yang memandangi ponsel, berharap
panggilan masuk dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Namun
ada yang cukup nekat dengan menelepon staf BKD menanyakan kabar tes assesment.
"Belum ada panggilan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Julius
Ondang kepada Tribun Manado, kemarin siang.
Ondang
mengaku terus menanti panggilan. Ia
tidak tahu panggilan akan seperti apa. "Saya masih bingung" kata dia. Kasubag
Protokol Albert Sergius juga belum tahu kapan panggilan datang dan akan seperti
apa. "Saya juga masih tunggu," kata dia.
Sergius
yang digadang-gadang menempati posisi strategis di Pemkot menyatakan, dia tetap
mempersiapkan diri meski tes masih diliputi tanda tanya. Dia
membaca banyak buku tentang tes assesment. "Sebagai ASN kita harus
bersiap," ujar dia. Para pejabat pantas khawatir. Informasi
yang dihimpun Tribun Manado, Lomban bakal memangkas 50 persen pejabatnya.
Selain
alasan kompetensi, pejabat yang bakal dipangkas adalah yang mendukung pasangan
lain pada pilkada lalu. Tanda-tanda
bahwa Lomban akan cuci gudang nampak pada sidang paripurna DPRD Bitung beberapa
waktu lalu. Kala itu, Lomban menyebut sejumlah kepala dinas tidak etis dan
karena itu pantas diganti. "Mereka tidak bisa dipakai," kata Lomban.
Isu
tak sedap juga berembus. Sejumlah pihak menyatakan assesment kali ini hanya
formalitas belaka karena nama sudah di tangan Lomban. Tes
kali ini juga diprediksi tidak akan berjalan baik karena harganya murah hanya
Rp 750 ribu per orang serta tidak digelar di BKN. Semua hal itu dibantah
Lomban.
Dia
mengaku sangat profesional dalam menentukan pejabatnya. "Tidak ada like
and dislike, semua profesional, siapa yang bagus tentu akan diakomodir,"
kata dia. Lomban
menyatakan, dia berhasrat membentuk kabinet the dream team berisikan pejabat
yang mampu. Untuk itu, akan ada pejabat eselon tiga yang naik eselon dua.
"Sebaliknya ada yang akan turun eselon," kata dia.
Dikatakan
Lomban, lembaga yang menyelenggarakan tes sangat profesional. Disebutnya,
lembaga tersebut bekerja independen. "Mereka lembaga yang betul-betul
profesional," ujar dia. Sejumlah
pejabat mengaku siap mengikuti tes asesmen. Plt Kadis Sosial Yudi Sengke
mengatakan, dirinya sudah siap jauh-jauh hari. Begitupun
Plt Kepala PDAM Raymond Luntungan. "Kita siap, dengan bekerja dan
berdoa," ujar dia. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar