Susi Pudjiastuti
Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan,
Susi Pudjiastuti geram karena sebagian besar ikan tuna asal Kota Bitung
Sulawesi Utara diselundupkan ke General Santos (Gensan) Filipina.
Akibatnya
nilai ekspor ikan Kota Bitung per tahun jauh lebih rendah dibandingkan Gensan,
yang merupakan kota pusat bisnis tuna di Filipina. Menurut Susi sebanyak 99,9%
tuna di Gensan berasal dari Kota Bitung.
“Masa ekspor
kita kalah sama General Santos,” kata Susi dengan nada geram di Gedung Mina
Bahari I Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta, Selasa (24/2/2015) seperti yang
dikutip dari detik.com.
Menurut
Susi, ekspor ikan tuna segar dan kaleng dari Gensan ke berbagai negara per
tahun bisa mencapai US$ 2 miliar. Sedangkan ekspor ikan tuna kaleng Kota Bitung
per tahun hanya Rp16 miliar.
Ia mengatakan,
di kawasan ASEAN Indonesia tidak mampu menjadi pemain penting di sektor
perikanan. Hal itu terjadi karena maraknya praktik illegal fishing.
Oleh karena
itu, Susi mulai mengatur dan membuat banyak aturan untuk menekan praktik
illegal fishing. Harapannya Indonesia bisa menjadi pemain penting di sektor
perikanan dunia.
“Kita sudah on
the right track yaitu kosongkan pasar. Jadi nanti suplai kita kontrol, kita
atur suplai dan kontrol harganya. Kita kunci pintu kebocoran dan tutup seluruh
pintu kolusi sumber daya alam. Kita atur dong pasar ikan internasional wong
sumbernya dari kita,” katanya.
Susi yakin
dengan langkah-langkah dan kebijakan yang tepat di bidang perikanan, maka
Indonesia akan menjadi pemasok perikanan dunia, mengalahkan negara-negara
tetangga seperti Filipina dan Thailand yang selama ini diuntungkan akibat
maraknya pencurian ikan.
“Kita harus
menjadi poros maritim sumber daya ikan dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar