Senin, 27 April 2015
Suka Sesama Jenis 'Serang' Remaja di Bitung
BITUNG Memperingati perayaan Paskah komisi pemuda aras Jemaat GMIM Yobel wilayah Bitung 3 menggelar seminar dengan tema Fenomena penyimpangan seksual di kalangan pemuda remaja dan bahaya Narkoba serta dampaknya, di gedung gereja Jemaat GMIM Yobel Jumat (27/3).
Dengan menghadirkan para pembicara sesuai dengan kompetensinya mulai dari Dr Franky Soriton MPHM Kepala Badan Kependudukan dan KB Daerah (BKKBD) Kota Bitung membawakan materi tentang kesehatan reproduksi remaja dan penyimpangannya, Pdt Jemy Matheos MTh dosen Fakultas Theologi UKIT Tomohon dikonteks theologis dan Dr Tommy Sumampouw kepala BNN kota Bitung membawakan materi tentang Bahaya Narkoba serta dampaknya.
"Kegiatan ini merupakan program kerja dari Komisi pelayanan Pemuda bekerjasama dengan Komisi pelayanan Remaja dan Komisi Pendidikan dan Komisi pendidikan dan persekolahan GMIM Yobel," tutur Richard Tatambihe SH ketua tim kerja pelaksanaan seminar didampingi Melati Parera S.Ked.
Dijelaskannya latar belakang pelaksanaan seminar tersebut mengacu pada fenomena penyimpangan seksual yang mulai marak di kalangan Pemuda dan Remaja di Kota Bitung, di mana sudah banyak ditemukan penyimpangan seksual wanita suka wanita, pria suka pria dan kedua-duanya.
"Sehingga dengan adanya seminar tersebut remaja dan pemuda bisa memahami dan mengetahui gejala-gejala, tanda-tanda penyimpangan seksual sehingga dapat dicegah agar tidak terus menerus menyebar dan meluas mengerogoti kalangan remaja dan pemuda," jelasnya.
Dr Franky Soriton MPHM Kepala Badan Kependudukan dan KB Daerah (BKKBD) Kota Bitung mengatakan berbicara kesehatan reproduksi remaja dan penyimpangannya harus hati-hati salah penyampaian dianggap Porno karena dalam konteks seminar materi yang disampaikan oleh orang dewasa bisa diterima dengan baik namun untuk remaja harus disampaikan dengan baik.
"Penyimpangan lainnya yang sedang populer dikalangan pemuda dan remaja, laki-laki dan perempuan disebut Heteroseksual, laki-laki dengan laki-laki homoseksual atau gay dan homoseksual atau lesbian wanita dengan wanita serta ada yang biseksual. Hati-hati kalau ada anak perempuan sudah saling suka sesama jenis, baku bawa sama-sama (jalan sama-sama) , batamang dengan orang itu-itu saja (bergaul hanya dengan orang itu-itu saja) harus ada batasnya atau yang paling parah sudah tidur sama-sama," jelas Soriton.
Kondisi penyimpangan tersebut masih dalam batas normal jika dilakukan oleh mereka berbeda jenis kelamin, sementara yang disebut menyimpang kalau dilakukan antara sesama jenis. Homosexualitas dan lesbianisme dan bisexual suka pada jenis kelamin yang sama atau dengan yang lain.
Pedofilia mencari kepuasan sex dengan menggunakan objek seorang anak dari sex yang sama atau lain. Sementara Transvestitisme mencari rangsangan dan kepuaasan sexual dengan memakai pakaian dan berperan sebagai sorang dari sex yang belakinan, exhibisionisme suka buka baju didepan umum memperlihatkan kemaluan didepan umum.
"Bahanya jika tidak dipahami dan perhatikan kesehatan reproduksi, resiko Infeksi menular sexual. Sehingga Iman dan pengetahuan yang benar tentang sex atau kesehatan reproduksi adalah cara untuk mencapai kesehatan reproduksi," tandasnya.
Sementara dibenak Pdt Jemy Matheos MTh dosen Fakultas Theologi UKIT Tomohon dikonteks theologis menilai penyimpangan seksual adalah celah roh jahat merajalela. manado.tribunnews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar