Tiongkok akan bangun infrastruktur listrik di Bitung.
Pembangunan tersebut untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang pembangunannya sedang dilaksanakan.
"Untuk pembangunan listrik Tiongkok berencana akan membangun pembangkit listrik untuk menunjang KEK di Bitung," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Jenny Karouw.
Karouw menambahkan pembangunan pembangkit listrik di kawasan KEK Bitung tersebut sebesar 2x150 MW. Jumlah tersebut diharapkan mampu memenuhi listrik di kawasan tersebut, bahkan lebih. "Pembangkit listrik tersebut, selain untuk mensuplai di kawasan industri juga untuk kebutuhan masyarakat Sulut," tuturnya.
Pembangunan nantinya akan dikelola langsung oleh badan usaha milik negara Tiongkok, yang mememang berpengalaman dalam membangun pembangkit listrik.
Keseriusan dalam pembangunan KEK Bitung serta sarana penunjang lainnya oleh investor dari Tiongkok ditandai dengan penandatangan yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang dan oleh pihak investor yang disaksikan ptesiden dari kedua negara.
Terpisah, anggota Pokja KEK Bitung Dr Joubert Maramis mengatakan investor dari Tiongkok mempunyai pengalaman yang cukup lama dalam membangun KEK Shensen di Afrika Selatan.
Dalam KEK Bitung pemerintah akan membangun terlebih dahulu lahan milik pemerintah dalam KEK Bitung seluas 92 hektare. Untuk KEK Bitung akan mulai dibangun pada 2015 dengan tahap awal, yakni infrastruktur jalan masuk kawasan yang secara keseluruhan lahannya seluas 534 hektare.
Untuk alokasikan dana dalam APBD melalui Dinas Pekerjaan Umum Sulut, sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan Kementerian Perindustrian memberikan bantuan Rp 20 miliar. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar