Perusahaan energi asal Tiongkok, Guangxi Aojin
Energy Investment, bakal menjadi penanam modal dalam pembangunan pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas total 900 megawatt (MW) di Bitung,
Sulawesi Utara (Sulut).Pembangunan tersebut karena makin menggeliatnya
aktivitas industri di Sulawesi Utara sehingga telah menarik minat investor
asing. Hal ini buah dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan
Industri Bitung yang tengah dipacu pemerintah."Kami bangun PLTU dalam tiga
tahap. Untuk yang pertama, berkapasitas 2x150 mw dengan investasi mencapai
Rp400 miliar-Rp500 miliar," kata CEO Guangxi Energy, Li Tianming, ketika
menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Manado, Sulawesi Utara, seperti
dikutip dalam siaran persnya, Jumat (1/5/2015).
Menurut dia, listrik dari pembangkit pertama tersebut diperuntukkan bagi
masyarakat. Sedangkan untuk dua tahap selanjutnya bakal dibangun dengan melihat
tingkat kebutuhan industri akan listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya.Li
memastikan, perusahaannya bakal memulai pembangunan atau groundbreaking pada
September tahun ini. Jika tanpa kendala, proyek pembangunan pembangkit berbahan
bakar batu bara selesai dalam 2,5 tahun.Dia mengaku, Bitung dan Sulawesi Utara
memiliki prospek industri yang tinggi. Seperti yang diagendakan Kementerian
Perindustrian, industri maritim, termasuk pengolahan ikan untuk ekspor dan
industri berbasis agro bakal menggerakkan industri di kawasan ini."Tidak akan industri jika tanpa penyediaan listrik. Dari hal itulah komitmen dan visi jangka panjang kami untuk turut berkontribusi pada pengembangan industri di sini," ujar Li, saat memaparkan pertimbangan perusahaannya membangun pembangkit.Dia mengatakan, Guangxi Energy memiliki pengalaman dan keahlian di bidang energi. Bukan hanya di Naning sebagai basis bisnisnya, perusahaan swasta ini sudah berekspansi di Angola, Pakistan. manadoexpress.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar