Tak mampu mengontrol emosinya, seorang oknum polisi,
anggota Polres Bitung, menampar seorang anak SMP Kelas IX, Selasa (16/2).
Seorang saksi menyebut, peristiwa itu terjadi saat
sejumlah anak sekolah yang sedang latihan tata upacara bendera di
halaman SMP
di Kecamatan Girian. Di sisi lain ada sekitar lima orang anak lainnya sedang
berkumpul-kumpul.
"Di saat bersamaan anggota polisi kenakan pakaian
biasa lewat dan terdengar ucapan 'Siaaap, grak!," kata saksi kepada
wartawan.
Waktu itu mereka baru akan melakukan kegiatan belajar
mengajar. Akibat teriakan itu sang polisi yang terinformasi bernama F alias Fer
langsung mendatangi anak-anak itu dan melayangkan tangannya menampar Armando
(15).
Sang polisi diduga merasa tersinggung atas teriakan itu.
"Bukan dia (Armando) yang berteriak, melainkan anak
yang lainnya," lanjut saksi.
Meski sudah ada permohonan maaf dari sang polisi kepada
Armando, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Ranowulu.
Grace Longdong, sang kepala sekolah, mengatakan, sebagai
pihak yang bertanggung jawab terhadap siswa, sekolah keberatan dan tidak
menerima perlakuan sang polisi.
"Dari penuturan oknum polisi saat kami tanya, dia
mengatakan jika siswa kami meledeknya," tutur Grace.
"Kami telah memangil orang tua dari Armando untuk
bersama melaporkan penganiayaan ini," tambahnya.
Kata dia, karena pihak Polsek Ranowulu mengembalikan
pengurusannya ke sekolah, pihak sekolah melaporkannya ke Polres Bitung dan
langsung ditangani Propam.
Kapolres Bitung AKBP Reindolf Unmehopa mengatakan,
pihaknya telah berkoordinasi dengan Propam Polres Bitung.
Sang oknum polisi sudah diamankan dan akan mendapatkan
pembinaan serta hukuman badan. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar