Krisis industri perikanan di
Kota Bitung, Sulawesi Utara masih berlanjut, seluruh perusahaan pengalengan
maupun pengolahan ikan jenis lain masih menjerit akibat kekurangan pasokan
bahan baku. Termasuk PT. Delta Pasifik Indotuna, yang terpaksa harus impor ikan
dari India dan hari ini (Jumat,12/2/2016) dari Korea Selatan.
” Hari ini kami datangkan
sekitar 100 Ton ikan jenis skipjack
dan baby tuna dari Korsel,” kata Wakil GM
PT. DELPI, Cholid Al Katiri.
Perusahaan pengekspor ikan
kaleng terbesar di Indonesia ini, terpaksa harus impor bahan baku ikan dari
manca negara. Dalam sebulan terakhir, perusahaan tersebut mengimpor ikan dari
India dan Korsel.
” Dengan kondisi kekurangan
pasokan seperti sekarang, rata-rata Setiap bulan kami menolak 40 kontener
ekspor ikan kaleng di wilayah Timur Tengah dan Afrika,” tambah Alkatiri.
“Kami import ikan dari India
dan Korsel, hanya untuk bertahan hidup dan menjaga hubungan baik dengan
konsumen, yang minta pasokan 10 kontener hanya kami layani 4 kontener yang
perlu 5 hanya kami beri 1 kontener.
Pasar ekspor utama
perusahaan Delta Pasifik Indotuna, yakni kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa
dan Amerika Latin. Namun pihak perusahaan kini tidak berani untuk membuat janji
memasok ikan kaleng, karena kesulitan bahan baku ikan. sumber:bitungnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar