Senin, 02 Februari 2015

Pembajak MT Berkat Rehobot Gunakan Bahasa Inggris dan Tagalog

Nahkoda MT Berkat Rehobot, Ridwan Balaati mengatakan delapan orang yang membajak kapalnya saling berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Tagalog Filipina. Ia mengaku, dua bahasa itu yang didengar digunakan para pembajak selain Bahasa Indonesia yang terdengar kaku dan patah-patah.

“Dari dialeg ketika menggunakan Bahasa Indonesia juga bukan berlogat Manado atau daerah lain di Sulut,” kata Balaati ketika tiba di Dermaga Polair Polda Sulut Aertembaga Kota Bitung, Sabtu (31/1/2015) lalu.

Balaati mengaku tak melihat muka para pembajak, karena ketika mereka manaiki kapal mereka menggunakan topeng layaknya ninja. Ditambah lagi, setelah dikumpulkan di dek dua dekat toilet dirinya dan 14 ABK matanya dilakban dan tangan diikat dengan tali plastik.

“Jadi kami hanya mendengar mereka berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dan Tagalog,” katanya.

Tak hanya membajak kapal, namun menurut Balaati, para pembajak juga menjarah barang-barang milik awak kapal. Mulai dari handphone, dompet, jam tangan dan pakaian yang dainggap layak serta masih bagus uga diambil para pembajak.

“Nanti Jumat (29/1/2015) malam baru kami disuruh naik ke rakit dan sekoci perahu penyelamat atau life raft lalu dirunkan dari kapal,” katanya.

Ketika Balaati bersama puluhan ABKnya sudah diatas rakit dan life raft salah satu pembajak meminta agar mereka tak perlu takut karena bakal ada yang datang menjemput mereka. Dan benar adanya, karena hanya beberapa saat setelah dirunkan ada perahu jenis pakura yang datang menjemput mereka satu persatu kemudian dibawa ke rumpon terdekat.(abinenobm) . beritamanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar