BITUNG - Keberadaan kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Samudera Bitung selalu saja menyisakan cerita-cerita menarik untuk disimak. Seperti Kamis (5/3/2015) di Pelabuhan Bitung kapal pesiar asal Southampton Inggris MS Arcadia membuat decak kagum para pejabat pemerintah dan instansi vertikal lainnya serta pengunjung yang datang untuk menonton. Merek juga tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto selfie hingga melihat keberadaan ribuan turis dari sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat serta Australia.
Dari kejauhan sebelum kapal melempar jangkar nampak penyambutan dari pemerintah dan instansi teknis lainnya telah siap di dermaga. Sambil diiringi Tarian tradisional khas Minahasa yaitu Kabasaran atau Cakalele, para turis yang berada diatas kapal ikut menonton mereka terlihat terhibur dengan atraksi dari Tarian Cakalele. Tepuk tangan yang meriah pun tak terindahkan saat pasukan serta berbaju merah itu selesai beratraksi, bahkan seorang awak kapal mendekat ke Tarian Cakalele untuk memotret.
Aksi selfie terlihat di dermaga Pelabuhan Samudera Bitung saat kapal pesiar MS Arcadia mulai mendekat. Mulai dari para pejabat, petugas kepelabuhanan, awak media dan lainnya tak mau ketinggalan mengabadikan kemegahan dan besarnya kapal berwarna putih itu. "Foto dulu, foto dang," koar sejumlah pejabat.
Para penumpang yang ada diatas kapal pun seakan sudah tidak sabar untuk turun guna melanjutkan, beberapa di antara nampak melambaikan tangan ke warga Bitung dan ada yang sibuk mengabadikan menggunakan kamera.
Menarik untuk disimak dan diketahui kedatangan kapal yang di Nahkodai oleh Capten Aseem Hashmi, adalah prosedur keamanannya dimana sebelum ribuan para turis turun dari dalam kapal ada seorang pria berseragam putih-putih nampak bergegas keluar dari Kapal. Dia tak menggubris keberadaan sambutan dari pemerintah dan lainya. Pria bernama Peter Stevevens sebagai Security Officer MS Arcadia nampak langsung berkeliling areal dermaga pelabuhan dan terminal pelabuhan, setelah itu dia langsung melakukan komunikasi dengan pihak Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Bitung mengatakan bahwa areal pelabuhan dan terminal dalam keadaan bagus. "Situasinya bagus dan seperti aman, di mana kantor polisinya dan siapa-siapa saja yang berkompeten melakukan penjagaan di pelabuhan," cakap Peter dengan Andi Mappiwajoi dari Marine Inspektur KSOP Bitung.
Sementar itu menurut Andi Mappiwajoi menjelaskan prosedur keamanan yang dicek dan diperiksa oleh pihak sekurity kapal pesiar sudah sesuai dengan International ship and port sequrity (ISPS). "Dia yang melakukan pengecekan areal pelabuhan dan sekitarnya, apakah safety atau tidak kalau ada yang dicurigai sampai situasi tidak para turis bisa tidak turun dari kapal," ujar Andi.
Agus Dwi Koordinator P&O Cruises mengatakan setiap kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan memiliki perbedaan kemanannya, ini untuk maksimalkan keamanan para tamu. "Jadi sequrity officer nya tanya kenapa banyak orang yang berada diareal dermaga harusnya steril, ini dikarenakan pihak pemerintah ada lakukan penyambutan," jelaskanya.
Lanjutnya pemeriksaan keamanan sebelum turun keluar dari kapal merupakan sesuatu hal yang lasim dan sering ditemukan di kapal-kapal pesiar yang sandar di setiap Pelabuhan tujuan dan seorang sequrity officer akan mengatakan situasi aman barulah dapat diturunkan para penumpangnnya. MS Arcadia dibawah naungan P&O Cruises yang bermarkas di Segitiga Bermuda mengalami tournya dari Southamton Inggris mengelilingi sejumlah negara di Dunia hingga finish di Australia kemudian kembali lagi mengunjungi negara di dunia hingga ke Inggris.
Panjang kapal 289,90, terdiri dari 11 tingkat dari deck kapal belum termasuk bagian bawah kapal dengan lebar kapal 23,40an meter dan GRT 84,342. "6 orang penumpang perempuan dari Indonesia namun sudah tinggal di Australia. Ada 800 kamar untuk crew dan 2500 kamar tamu dua kolam beranang dan Kasino satu," kata Aseem Hashmi sang capten kapal. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar