BITUNG - Linangan air mata
terus bercucuran dari kedua mata Haina Surapati pasca meninggalnya Rizky Olii
1,9 tahun, sang cucu yang mengalami gizi buruk, di Ruangan ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Manembo-Nembo Kamis (23/7).
"Meninggal jam 11.30," ucap Haina sambil
menahan isak tangis, Kamis. Haina nampak terpukul atas kepergian cucu
pertamanya itu buah pernikahan anak perempuannya Nurhayati Olii dengan sang
suami Ali Budiman warga Kelurahan Bitung Tengah. Tak
henti-hentinya Haina membasuh air mata, sesekali mengusap kepala dan kening
bocah malang yang sudah terbujur kaku. "Ibu dari anak malang ini tidak
bertanggung jawab. Dia sempat datang melihat pada Rabu malam kemarin. Dia peluk,
pegang dan cium anaknya. Pada keesokan harinya Kamis (22/7) pukul 07.00 wita
pergi entah ke mana," sesalnya.
Rizky meninggal karena mengalami infeksi dan busung lapar
hingga gizi buruk. "Malang sekali nasib cucu saya, meninggal pada momentum
hari anak nasional," ucap Marlon sang kakek.
Direktur RSUD Bitung dr Jeanestte
Watuna DK terkait meninggalnya bocah malang itu, mengatakan tim dokter rumah
sakit sudah berusaha maksimal namun kondisi Rizky memang tak bisa tertolong
lagi. "Mungkin kalau lebih cepat mendapat perawatan medis, masih bisa
ditolong, namun ini memang agak terlambat," kata Watuna.
Kasus mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak
Provinsi Sulut Jull Takaliuang. Dia menyayangkan kejadian ini bisa terjadi di Bitung.
"Pemkot Bitung turut andil
dalam kematian Rizky," tegasnya.
"Pemkot Bitung lalai, apa
arti penghargaan dan predikat kota sehat maupun predikat kota layak anak yang
selama ini didengung-dengungkan, tidak berarti sama sekali pemerintah hanya
fokus pada pembangunan tapi mengabaikan apa yang menjadi hak anak," sembur
Yull.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar