BITUNG
-
Kapolres Bitung AKBP
Reindolf Unmehopa mengatakan pelaksanaan simulasi pengamanan pelaksanaan
Pilkada serentak tahun 2015, di mana kota Bitung akan
menggelar Pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan walikota dan
wakil walikota Bitung.
"Sesuai
dengan Perkap Kapolri nomor 01 tahun 2009 dan protap Kapolri disimulasi
bagaimana polisi mengendalikan massa yang kuarang puas terhadap keputusan dan
pelaksanaan Pemungutan suara hingga berbuat ricuh," tutur Reindolf usai
simulasi di Stadion Duasudara Bitung, Rabu (26/8)
kemarin.
Pengamanan
yang akan dilakoni Polisi Polres Bitung saat
pelaksanaan tahapan hingga akhir tahapan pilkada agar tetap aman dan kondusif
melibatkan Polisi, TNI, pemerintah Kota dan instansi terkait.
"Total
504 personil di polres Bitung akan
diturunkan 2/3 kekuatan yang akan diturunkan sekitar 300 personil untuk
pengamanan," tambahnya.
Ia
menambahkan jika diperlukan tambahan kekuatan pihaknya tak akan segam
berkoordinasi dengan Markas Polda Sulut untuk ada BKO ke Bitung termasuk
fasilitas dari Polda. "Sesuai perkap 01 tahun 2009 dan protap kapolri yang
harus dilaksanakan melumpuhkan dan dimatikan massa yang membuat kacau
situasi," tukasnya.
Terpisah
Kasat Sabhara Polres Bitung AKP Suntaka
menjelaskan dalam simulasi itu pasukan anti huru-hara yang berpakaian lengkap
berhasil 'pukul' mundur massa menggunakan tiga formasi, bersaf banjar tiga dan
paruh lembing. "Bersaf tujuannya menghalau massa ditempat yang terbuka
jalan lurus tidak ada persimpangan, banjar tiga membentuk segi empat dan
formasi paruh lembing pecaha massa kiri dan kanan berbentuk segi tiga,"
tukasnya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar