Momentum
peringatan HUT Proklamasi kemerdakaan RI ke 70 Senin (17/8/2015) sudah ditunggu
oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pada
hari yang bersejarah tersebut yang paling merasa senang adalah ratusan penghuni
lembaga pemasyarakatan (lapas) mereka menerima remisi atau
pengurangan masa tahanan karena
berkelakuan baik.
Di
Bitung tiga
warga binaan dari ratusan penghuni Lapas Kelas IIB Tewaang Bitung lewat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Kantor Wilayah Sulut mendapat remisi langsung
bebas.
"Jadi
untuk pemberian remisi
langsung bebas terdiri dari Remisi Dasawarsa (RD) II kepada dua orang dan remisi umum
(RU) II kepada empat orang, tiga di antaranya langsung bebas sementara satu masih
harus menjalani pelatihan kerja selama 30 hari," tutur Kalapas Danang
Yudiawan melalui Kasubag Registrasi/Bimkemas Lucky Gerungan S.Pd, Senin (17/8)
kemarin.
Dijelaskannya
pemberian RU dilaksanakan setiap tahun dan RD diberikan setiap 10 tahun, untuk remisi saat
hari raya keagamaan adalah remisi khusus total ada 158 orang di Lapas Kelas IIB Tewaan
yang memperoleh RD dan RU 151 orang.
"Kondisi
lapas kami saat ini menampung 94 orang tahanan kejaksaan dan 165 orang
naripidana terdiri dari perempuan 11 orang dan anak 14 orang. Melihat kondisi
itu sudah melebihi jumlah maksimal daya tampung yang hanya 200 warga binaan
sehingga keberadaan warga binaan disini sudah over kapasitas," tukasnya.
Roy
Paputungan (35) warga Kelurahan Bitung Tengah
kompleks Sari Kelapa Kecamatan Maesa adalah satu di antara warga Binaan yang
menghirup udara bebas saat momentum HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 70, Senin
(17/8). Roy Narapida kasus kepemilikan atas senjata tajam (Sajam) ini menerima remisi langsung
bebas.
"Senang
sekali bisa bebas lebih awal dari yang seharunya nanti tanggal 19 Agusutus
2015," tutur Roy.
Mantan
sopir mobil rental ini, mengutarakan selama menjalani vonis tahanan delapan
bulan dihabiskanya dengan melakukan keterampilan buat lemari sambil melewati
sudah dan senang.
"Pascabebas
akan kembali ke tengah-tengah masyarakat akan menggeluti pekerjaan yang baik
bukan sopir. Tidak ada keinginan lagi untuk bawa sajam sudah kapok, saya akan
menghindari pergaulan yang merusak diri saya," tukasnya.manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar