Selasa, 10 Maret 2015

Buruh Ekspedisi di Bitung Kehilangan Pekerjaan! Petinggi Pelindo Terlibat?

Pasca persoalan buruh ekspedisi naungan asosiasi logistik Alfi Ilfa Sulut yang kehilangan pekerjaan bongkar muat Semen Tiga Roda Indocement milik PT Mitra Duta Optimal, dari atas kapal Tiga Roda Indocement dari atas KM Bunga Teratai XXI GT 1368 No 257/Ka 2010 Ka No 4289/L di Pelabuhan Samudera Bitung, pihak PT Mitra Duta Optimal melalui Rahman Sales Manager Indonesia Timur angkat soal nasib yang dialami para buruh.

"Kami akan carikan jalan terbaik dan melakukan mediasi dengan pihak buruh dari asosiasi logistik yang menjadi tempat bernaung para buruh," tutur Rahman Selasa (10/3/2015). Langkah yang bakal diambil pihak Rahman, dilakukan secepat mungkin agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan.

"Ini untuk semua, dalam waktu dekat ini akan melakukan mediasi dengan mereka," tukasnya. Sementara itu pihak asosiasi logistik Alfi Ilfa melalui pengurus Dewan pimpinan Wilayah Syam Panai menuding masalah ini muncul karena diduga melibatkan petinggi PT Pelindo, mengingat hampir 14 tahun sekitar 130an buruh bongkar muat semen bekerja dengan pihak Tiga Roda baru sekarang terjadi seperti ini.

"Dugaan ada orang besar Pelindo yang mengatur sampai ini bisa jadi begini oknum tersebut, ini namanya PT Pelindo melakukan monopoli," tegas Syam. Ironisnya kondisi di lapangan Senin kemarin nampak sedikit mencekam dengan keterlibatan beberapa anggota polisi yang berjaga-jaga di dermaga, hal itu sangat tidak lasim di temui pada proses bongkar muat semen di Pelabuhan. "Emangnya ada terjadi kekacauan sehingga harus ada politik, ini sudah konspirasi tingkat tinggi," tandasnya.

Ditempat terpisah pihak PT Pelindo IV Cabang Bitung lewat Vicktor Mantir Manager Pelanan barang dan aneka usaha menepis tudingan bahwa pihaknya melakukan monopoli aktifitas bongkar muat semen di dermaga pelabuhan Samudera Bitung. "Kami tidak monopoli, masalah siapa yang bongkar tergantung pemilik barang mau turunkan dan bongkar oleh siapa bukan dari Pelindo," tegas Mantiri. Mengenai keberadaan polisi pihaknya juga mengaku tak mengetahui apa-apa dan tidak pernah panggil-panggil polisi melakukan pengamanan pada proses bongkar muat semen.

"Kami PT Pelni memang memiliki buruh bongkar muat yang diberi nama Perusahan bongkar muat (PBM), sehingga tidak ada kaitan sama sekali antara Ekspedisi muatan kapal laut (MKL) dan PBMkarena Pelindo hanya menghendel PBM," kata dia sembari menjelaskan PBM bongkar muat dari kapal ke dermaga atau sebalik kalau MKL mengandle pamasukan dan pengeluaran barang di Pelabuhan.tribunmanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar