Minggu, 07 Februari 2016

Masata Sebut Pemkot Hanya Bisa Gunakan Otot



Warga Masata Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari menilai pejabat Pemkot dalam memimpin hanya bisa mengandalkan otot. Itu dibuktikan dengan ancaman pembongkaran paksa terhadap ratusan bangunan warga Masata jika tak mengindahkan permintaan pengosongan lahan hingga tanggal 5 Februari.

“Orang-orang yang ada di Pemkot hanya mengandalkan otot dalam memimpin. Tak menggunakan otak dan hati menghadapi masyarakat,” kata salah satu warga Masata, Asrin Dunggi, Kamis (4/2/2016).

Ia mengaku, selama ini Pemkot hanya mengirimkan surat kepada mereka tanpa mau datang melakukan dialog dengan warga Masata. Dan informasi eksekusi diketahui warga dari pemberitaan media.

“Camat dan lurah hanya datang di pintu masuk atau berputar mengelilingi lokasi, tapi tak pernah mau turun atau datang mengajak kami berdialog mencari solusi,” katanya.

Asrin mengaku, dialog yang dilakukan hanya dengan Penjabat Gubernur Sulut, Soni Sumarsono beberapa waktu lalu di Masjid. Namun sayang, semua yang disepakati dalam dialog itu diingkari penjabat gubernur.

“Kami juga manusia dan masyarakat Kota Bitung yang selelu membuka hati untuk duduk bersama mencari solusi. Tapi sayang itu tak dilakukan para pejabat Pemkot dan lebih mengedepankan otot daripada bermusyawarah,” katanya. sumber:beritamanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar