Jumat, 26 Februari 2016

'Curhat' Penjabat Wali Kota Bitung di Hadapan Personel Komisi II DPRD Sulut



Pj wali kota Bitung Drs Jhon Palandung Msi melontarkan curahan hatinya atas kesibukan pasca mengemban tugas menggantikan Hanny Sondakh mantan wali kota Bitung dua periode. Ini diutarakannya saat menerima lawatan empat orang personel Komisi II DPRD Sulut, di ruang kerjanya Jumat (26/2).

"Memang pasca dilantik sebagai penjabat, saya langsung diperhadapkan dengan berbagai kesibukan. Puncaknya pada Kamis kemaran smepat kewalahan menjami kedatangan puluhan personil badan anggaran (Banggar) DPR RI dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution," jelas Palandung, Jumat kemarin.

Di hadapan personil Komisi II DPRD Sulut Ferdinand Mangumbahang, Noldy Lamalo, Teddy Kumaat dan Yuddy Moniaga serta Kadis Perindag Provinsi Sulut Jenny Karouw Msi, Palandung membeber mengenai kebersihan kota Bitung yang sangat luar biasa unggul dari daerah-daerah lain di Sulut atas kinerja Hanny Sondakh dan Max Lomban mantan pemimpin sebelumnya.

"Akan dipertahankan bahkan melebihi menjadikan Bitung makin hebat kedepan. Saya rencanakan keberangkatan ke kemendagri Jakarta pekan depan untuk melakukan konsultasi persiapan rencana pelantikan wali kota dan wakil wali kota Bitung terpilih Max Lomban dan Maurits Mantiri," kata dia.

Dalam kesempatan asissten I sekretaris provinsi Sulut dan mantan sekda kabupaten Siau memaparkan sekilas tentang keberadaan kota Bitung dari letak geoposisi mampu menjadikan Kota Bitung sebagai "New gateway of Indonesia” di Asia-Pasifik.

"Bitung telah ditetapkan sebagai KEK melalui PP No.32 tahun 2014, menempati area seluas 534 hektare dengan rencana pengembangan hingga 2.000 hektare. Ada 3 zona pengembangan pada KEK Bitung, yaitu zona pengolahan ekspor, zona industri, dan zona logistik. Core business dari KEK Bitung terdiri dari pengolahan ikan dan hasil laut lainnya, pengolahan kelapa dan turunannya, serta aneka industri berbasis agro," jelasnya.

Dia berharap lewat pertemuan dengan Komisi II DPRD Provinsi Sulut yang membidangi perekonomian mendapat gambaran terkait dengan perkembangan kota Bitung didalamnya ada KEK dan IHP dan bekerja sama menopang, membantu, serta membangun sinergitas yang baik.

"Peran anggota DPRD Bitung sangat berguna untuk mewujudkan Kota Bitung yang lebih baik lagi," tukasnya.

Noldy Lamalo wakil ketua Komisi 2 DPRD Bitung diwawancarai mengenai maksud kedatangan mereka mengaku, mau liat langsung sejauh mana perkembangan KEK di Kelurahan Tanjung Merah pasca pembebasan atau pengosongan. "Kami pertanyakan kepada pak wali kota dan Kadis Perindag Provinsi yang mendampingi, berapa jumlah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang akan masuk ke KEK," kata Noldy.

Politi Hanura dari daerah pemilihan (Dapil) Minut Bitung, juga mencari tau mengenai jumlah investor di KEK. Oleh pemerintah disampaikan sudah ada 21 investor. "Adapula investor bidang farmasi dan perikanan telah membooking lahan seluas 100 ha lebih di lokasi KEK," tambahnya.

Pihaknya juga akan mendorong keberadaan pembangunan dermaga atau pelabuhan di KEK sebagai akses barang dari pabrik ke pelabuhan karena kalau dari Pelabuhan lainnya biayanya tinggi, investor ingin dari lokasi KEK dibawa dari pelabuhan yang ada di KEK langsung ke daerah penyaluran supaya biaya tidak terlalu tinggi.

"DPRD Sulut akan kawal ini karena ini kepentingan Sulut dan Bitung saja. Ini wujud menjadikan Bitung dua daerah di Indonesia bersama Sumatera Utara sebagai pintu gerbang asia pasific," tukasnya. Usai pertemuan pihak eksekutif Pemko Bitung dan Legislatif melakukan foto bersama dan tukar cinderamata. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar