Wisata
di Pulau Lembeh terus dikembangkan Pemerintah Kota Bitung. Pengembangan wisata
di Lembeh disinggung oleh Penjabat Wali Kota Bitung Jhon Palandung dan Kadis
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rita Tumewu bersama sejumlah pejabat saat
melakukan lawatan di pulau Lembeh,
Rabu (23/3). "Saya melihat di Pulau
Lembeh memiliki banyak sekali lokasi wisata yang perlu digali lagi
potensinya," tutur Palandung Kamis kemarin.
Menurut Asisten I Setda
Provinsi Sulut setelah melakukan lawatannya melihat langsung potensi wisata
yang ada di Lembeh pihaknya berkomitmen dan akan berupaya untuk memberikan
kualitas yang baik di bidang pariwisata. "Tentunya kita perlu lakukan
peningkatan pelayanan hingga pengembangan serta pengelolaan yang baik terutama
jasa rekreasi dan hiburan guna meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian
daerah, dan Lembeh memiliki peluang terhadap terhadap hal itu," urainya.
Ke depan pihaknya berjanji akan menjadikan tempat wisata di Lembeh memiliki
nilai jual tersendiri bagi wisata ditambah lagi dengan keramah tamahan dan
sopan santun masyarakatnya. "Dengan begitu lokasi wisata yang ada dan
sudah dikenal maupun belum dikenal warga akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan untuk berkunjung," katanya.
Tumewa mengatakan untuk lokasi
wisata di Lembeh yang paling potensial untuk 'dijual' kepada wisatawan domestik
maupun internasional ada tiga lokasi. "Pertama ekowisata mangrove atau
hutan mangrove yang berada di Kelurahan Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara, monumen
Trikora di pesisir pantai pasir panjang serta patung Tuhan Yesus memberkati
yang terletak di Kelurahan Dorbolaang, Kecamatan Lembeh Selatan," kata
Rita. Grace Mangalimbude tokoh masyarakat pulau Lembeh mengatakan, inisiatif
dari pemerintah untuk mengangkat dan meningkatkan objek wisata di Lembeh patut
mendapat apresiasi. "Sebagai masyarakat pulau Lembeh tentunya memiliki
satu kebanggaan tersendiri dengan adanya objek wisata di sini.
Ini akan
mendatangkan dampak positif bagi masyarakat," tutur Ge, sapaanya.
Menurutnya, dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat sekitar sangatlah
banyak, mulai dari sektor perekonomian dan tenaga kerja. "Masyarakat yang
nganggur bisa diberdayakan untuk mengurus atau mengelolah objek wisata itu
secara profesional, tentunya dengan bantuan dan arahan dari Pemko Bitung,"
katanya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar